JAYAPURA - Korban kerusuhan Sugapa, ibukota Kabupaten Intan Jaya setelah rapat pleno KPU Intan Jaya dengan agenda rekapitulasi dan perhitungan suara Kamis (23/2/2017) bertambah menjadi tiga orang meninggal. "Selain tiga warga sipil dilaporkan meninggal, tercatat sekitar 90 orang mengalami luka-luka," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Sabtu (25/2/2017).

Kombes Kamal mengatakan, tiga orang yang meninggal itu termasuk satu korban yang meninggal Kamis (23/2/2017), sesaat setelah kerusuhan terjadi yang juga menyebabkan kantor KPU Intan Jaya mengalami kerusakan.

Dari laporan yang diterima terungkap korban meninggal akibat terkena panah dan dianiaya, kata Kombes Kamal seraya menambahkan luka panah dan lemparan batu juga dialami sekitar 90 warga sipil yang sebagian sudah diterbangkan ke Nabire untuk mendapat perawatan intensif.

"Sebanyak 30 warga Sugapa terutama yang mengalami luka luka sudah dievakuasi ke Nabire dengan menggunakan dua pesawat yakni Aviastar dan Sky Air," tambah Kombes Kamal.

Akibat kondisi yang belum kondusif Sabtu (25/2/2017) pagi sebanyak 30 anggota brimob dari Polda Bali dikirim ke Sugapa. Mereka sebelumnya bertugas di Dogiay.

Pergeseran pasukan itu untuk membantu memperkuat pasukan yang sudah terlebih dahulu bertugas.

"Kemungkinan Polda Papua akan menambah lagi personil Brimob," kata Kombes Kamal.

Hingga berita ini diturunkan belum dipastikan kapan pleno KPU Intan Jaya dengan agenda rekapitulasi perhitungan suara dilaksanakan.

Pilkada Intan Jaya diikuti empat pasangan calon yaitu pasangan Bartolomius Mirip-Deni Miagoni, Yulius Yapugau-Yunus Kalabetme, Natalis Tabuni-Robert Kobogoyau dan pasangan Thobias Zonggonau-Hermanus Mahoni.