JAKARTA - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Alsaud pada 4-9 Maret nanti akan berlibur di Bali. Tak tanggung-tanggung, raja berjuluk Penjaga Dua Kota Suci itu membawa rombongan berjumlah 1.500 orang, dan kabarnya, beberapa agen travel Dubai juga ikut serta. Kementerian Pariwisata pun sudah punya hitung-hitungan soal efek liburan Raja Salman di Pulau Dewata. Sebab, selama ini para petinggi Kerajaan Arab Saudi lebih sering berlibur di Maldives atau Seychelles di Samudra Hindia.

"Direct impact ataupun indirect impact dari kunjungan Raja Salman untuk berlibur di Bali pasti akan sangat besar. Dan selama ini Arab Saudi menjadi salah satu pasar bagi pariwisata Indonesia," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, melalui siaran persnya yang diterima GoNews.co, Jumat (24/2/2017).

Mantan direktur utama Telkom Indonesia itu lantas menyodorkan data tentang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Arab Saudi yang selalu meningkat. Pada 2013 saja ada 121.890 wisman asal Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia.

Angkanya naik pada 2014 menjadi 151.454 wisman. Setahun kemudian, angkanya melonjak lagi menjadi 164.778 wisman.

Sedangkan pada 2016, jumlah wisman asal Arab Saudi yang berwisata ke Indonesia mencapai 186.654 orang. "Untuk 2016 ini masih data s ementara dari 19 pintu masuk utama," tuturnya.

Arief juga mengutip data dari Saudi Commission for Tourism and National Heritage (SCTH). Warga Arab Saudi yang berwisata ke mancanegara (outboound) pada 2015 mencapai 20,8 juta. Sedangkan pada 2016 jumlahnya meningkat menjadi 21 juta.

Adapun jumlah outbound travellers dari negara-negara di Timur Tengah pada 2015 mencapai 100 juta per tahun. Dari total wisman Timteng yang berkunjung ke Indonesia, 80 persen di antaranya dari Arab Saudi.

"Jadi total wisman dari Timur Tengah ke Indonesia pada 2015 ada 240.989 orang. Tapi dari jumlah itu, 186.654 dari Arab Saudi," tutur Arief.

Namun, jumlah wisman Arab Saudi yang pelesiran ke Indonesia memang terus menunjukkan tren peningkatan. “Yang disukai oleh wisman Arab adalah air tawar, hijau pohon, gunung dan belanja,” katanya.

Karenanya, Kemenpar pun terus menggenjot upaya menggaet pasar Timur Tengah, khususnya Arab Saudi. Misalnya dengan mengirim tim promosi dan sales mission ke Riyadh, Jeddah dan Dammam. "Kemenpar juga ikut Arabic Travel Market di Dubai. Ini ajang terbesar di Timur Tengah," sebutnya. ***