BALIKPAPAN - Pembunuhan sadis terjadi Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2). Mulyadi (55) dan anaknya Putera Susilo (5) dibunuh di rumah mereka di Gang Merpati, RT 31,  Nomor 22, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan.

Lengan Mulyadi disayat. Selain itu, ada luka tusukan di tubuhnya. Sementara itu, Putera ditemukan dalam kondisi terikat kabel.

Kepala hingga lehernya dililit sarung. Wajahnya membiru. Jasad Putera ditemukan berada di dalam lemari.

Mayat pertama kali ditemukan pada Rabu (22/2) sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat itu, seorang tukang dan sopir datang ke rumah korban untuk menyerahkan setoran.

Mulyadi diketahui juragan angkot. Kedua pria itu mengetuk rumah korban tapi tidak ada jawaban.

"Mereka (tukang dan sopir) ini datang ke saya. Mereka bilang sudah tiga hari Pak Mulyadi tidak bisa dihubungi. Kami lalu sama-sama ngecek ke samping rumah. Setelah diintip dari jendela, Pak Mulyadi dalam kondisi telentang di tempat tidur. Banyak darah berceceran. Kami lantas mencoba masuk lewat pintu depan, ternyata tidak terkunci," ujar Ketua RT 31 Muhammad Asy'ari.

Asy'ari lantas menghubungi Polsek Balikpapan Utara. Tidak sampai lima menit, petugas kepolisian datang kemudian disusul petugas Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Kaltim.

Petugas langsung memeriksa kamar korban. Petugas menemukan mayat Putera di dalam lemari.

Asy’ari menambahkan, sebelum ditemukan tewas bersimbah darah, Mulyadi sempat berpesan kepadanya.

Mulyadi meminta jasadnya dikirim ke Blitar, Jawa Timur, jika satu saat meninggal.

"Mungkin dia sudah ada firasat, katanya (seminggu lalu) kalau dia sudah enggak ada (meninggal) minta dikirim ke kampungnya di Blitar," kata Asy'ari.

"Dia juga mengeluhkan istrinya yang sering menuntut. Bahkan telah memberikan istrinya Rp 106 juta supaya dia menjauh untuk berpisah. Itu dikatakan Mulyadi ke saya seminggu lalu juga," lanjutnya.

Mulyadi diketahui memiliki tiga istri. Di Balikpapan, dia tinggal bersama Lasiyem yang merupakan istri ketiga.

Dua istri lainnya di Jawa. Ada juga satu anaknya di sana. Kiro, tetangga korban, menambahkan informasi lain.

"Pak Mulyadi tinggal sama istri ketiga dan anaknya. Tetapi istrinya Senin (20/2) kemarin pergi, pakai pakaian necis (bagus). Pas ditanya tetangga bilangnya mau cari laki-laki lain," ujarnya.

Di sisi lain, Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta mengatakan, ada ceceran darah dari pintu sampai kamar.

"Saat ditemukan (Mulyadi) ada luka sayatan dan ada luka tusuk. Korban kedua (Putera) ditemukan dalam kondisi terikat di dalam lemari. Kami masih melakukan penyelidikan apakah ada unsur bunuh diri atau pembunuhan. Kami belum memeriksa apakah ada barang berharga yang hilang, soalnya kondisi rumah gelap karena listrik padam," terang Jeffri.

Jeffri menyebut, kondisi mayat sudah membusuk. Kemungkinan korban telah telah tewas lebih dari 1x24 jam.

Untuk pengembangan lebih lanjut, kepolisian mencoba mengumpulkan keterangan dari para saksi.

Termasuk mencari istri ketiga korban, Lasiyem (28), yang keberadaannya belum diketahui. (jpnn)