JAMBI - Petugas Satpol PP seharusnya bertugas menjaga ketertiban dan keamanan wilayahnya. Namun, itu tidak dilakukan sejumlah oknum Satpol PP di lingkungan kantor Gubernur Jambi

Sebanyak 11 oknum Satpol PP Pemprov Jambi ini malah berkomplot memutilasi mobil dinas mereka sendiri.

Dari hasil jarahan itu mereka hanya mendapatkan uang sekitar Rp 1,5 juta. Mereka kemudian membaginya.

Buntutnya, begitu kasus penjualan aset Pemprov Jambi tersebut terkuak, Wakil Gubernur H Fachrori Umar pun marah besar.

''Kita lapor polisi untuk mengusut masalah itu,'' kata Wagub H Fachrori Umar seperti diberitakan jpnn.com, Kamis (23/2/2017).

Dia sangat menyayangkan kejadian tersebut. Satpol PP tak seharusnya melakukan aksi kriminal. Apalagi mengambil barang yang dijaga mereka sendiri.

''Kabar yang saya terima, katanya gaji ndak cukup, ya jangan maling. Kerja yang lain, kerja saja swasta atau kerja di tempat orang kaya. Jangan jadi pegawai,'' ungkapnya.

Pencurian itu dilakukan pada 15 Februari ketika hari libur nasional. Kantor gubernur Jambi tengah sepi.

''Berdasar informasi, ada 12 orang. Yang 11 itu disuruh, satunya ini otaknya. Pangkatnya juga lebih tinggi,'' ucapnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Pemerintah Provinsi Jambi Erwan Malik menyatakan, 11 anggota Satpol PP tersebut sudah dinonaktifkan sejak Senin lalu.

''Sudah kami beri sanksi, mereka dinonaktifkan. Tidak bekerja lagi,'' ujar Erwan. (jpnn)