BADUNG - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong mengatakan, implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) untuk gelombang berikutnya akan lebih berfokus pada sektor jasa, salah satunya pariwisata.

Pemerintah berencana menawarkan pengembangan kawasan wisata syariah di Sumatra kepada investor yang tertarik, seperti Arab Saudi.

"Arab Saudi tertarik mengembangkan pariwisata di bagian barat Indonesia, seperti Sumatra Barat dan Belitong," kata Lembong dijumpai di Nusa Dua, Bali, Rabu (22/2/2017).

Lembong mengatakan, konsep pengembangan kawasan wisata syariah di Sumatra memanfaatkan kedekatan Indonesia secara geografis dengan Malaysia dan Singapura.

Malaysia sukses menarik kunjungan tertinggi dari wisatawan mancanegara (wisman) asal negara Timur Tengah.

"Jika kita bersinergi, kita bisa menawarkan destinasi tambahan, seperti di Belitong, Bukit Tinggi, dan Padang," kata Lembong.

Ini akan memperkaya pilihan yang ditawarkan Malaysia kepada wisman yang berkunjung ke sana. Pengurusan izin kawasan wisata ini, kata Lembong nantinya diupayakan mendapat kemudahan layanan cepat, maksimal tiga jam.

Indonesia tahun lalu menyapu bersih 12 kategori World Halal Tourism Award (WHTA). Ini tentunya menjadi kemenangan bagi pemerintah dan stakeholder pariwisata dalam negeri untuk memaksimalkan wisata halal atau berbasis syariah di Indonesia.

Perusahaan asal Inggris yang bergerak di bidang konsultasi investasi, Maarij Capital misalnya, tertarik mengembangkan wisata halal di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Provinsi yang dikenal dengan nama Pulau Seribu Masjid itu saat ini tengah gencar mengembangkan segmen baru dalam bidang pariwisata, yaitu wisata halal.(rol)