LANGKAT - Mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin, mengaku tak mengetahui beredarnya spanduk yang memajang foto dirinya dalam bingkai bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2018.

Dengan logat khasnya, Syamsul justru mengaku belum mengambil ancang-acang untuk maju lagi. Namun ia bersyukur bila ada golongan yang menyatakan dukungan kepadanya untuk maju kembali pada Pilgub Sumut nanti.

"Enggaklah, kok, ada pula spanduk itu? Awak belum memikirkan itu," ujar Syamsul.

Sejak beberapa waktu lalu, terdapat spanduk di kawasan Kota Medan yang memajang foto Syamsul Arifin.

Spanduk itu berisi ajakan warga Sumut untuk menjaga kerukunan umat beragama.

Namun, di sisi bawah sepanduk terdapat tulisan "Melanjutkan Pembangunan yang Tertunda 2018".

Syamsul pun membantah pembuatan spanduk itu merupakan kehendak darinya.

Menurut tokoh Melayu ini, saat ini dirinya masih menikmati hidup sebagai warga biasa.

Ia juga berharap agar kondisi politik menjelang Pilgub Sumut tidak menimbulkan perpecahan antarsesama anak bangsa.

"Kalau aku belum berpikir ke situ. Artinya, hari ini mari kita jaga kesatuan dan persatuan saja dulu. Aku belum ambil ancang-ancang untuk jadi calon apa pun. Masih lama lagi, jangan nanti mau calon mau calon tapi terjadi perpecahan. Sudahlah, nanti kita bicara itu, ada waktu dan saatnya, karena sampai saat ini aku masih rileks-rileks saja, masih santai-santai saja," ujarnya.

"Jadi kalau ada spanduk-spanduk itu aku enggak tahu. Tapi kalau aku punya prinsip, ya, santai-santai saja dan jaga persatuan dan kesatuan," sambungnya.

Sebagai tokoh senior, Syamsul juga berharap agar para pemimpin rakyat saat ini dapat menjaga amanah dengan baik, tanpa sibuk melakukan pencitraan.

Baginya, pemimpin yang memiliki citra baik itu adalah pemimpin yang mampu membawa rakyatnya sejahtera.

"Maka pemimpin-pemimpin hari ini mari kita bikin citra baik, tapi bukan pencitraan yang dibikin-bikin. Jadi citra yang baik bagaimana rakyat tidak miskin, rakyat tidak lapar," ujarnya.