MEDAN - Kecewa dengan keputusan pemko, para abang becak masih berada di depan Kantor Walikota Medan, yang sebelumnya sudah ada perwakilan untuk melakukan mediasi bersama Kadishub, ruang rapat Gedung Pemko, Selasa (21/2/2017).

Ribuan Solidaritas Angkutan dan Transportasi Umum (SATU), masih menunggu perwakilan dari mereka melalukan mediasi dengan Kadishub Renward Parapat dan Kabag Ops D. Sembering Bersama anggota DPRD Medan Paulus.

Menurut Rudi perwakilan dari parbetor, sepakat dengan izin saat aksi, meminta untuk angkutan berbasis online ditutup.

"Kami minta segera bapak tutup Go-jek, Grab, Uber DLL, itu aja kami minta sama pemerintah," ucap Rudi Perwakilan abang becak saat diruang rapat kantor Wali Kota Medan.

Selain itu Kadishub Renward Parapat menjelaskan, sudah sepakat dengan Organisasi Angkutan Daerah (organda), tidak keberatan dengan angkutan berbasis online tersebut.

Sementara itu aspirasi mereka diterima oleh Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, penutupan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah, karena online ini bersifat menyeluruh, akan melakukan pengkajian ulang terhadap angkutan berbasis online.

"Kini kami mohon minta waktu dulu, tidak bisa sekonyong-konyong, ini bukan media di Medan saja, karena semua ada, seluruh Indonesia, akan kami kaji segera, siapa yang mengeluarkan izinnya," ucap Akhyar saat berada diruang rapat Kantor Wali Kota Medan.

Setelah sepakat dengan mediasi yang dilakukan, langsung meninggalkan ruangan rapat untuk menuju pelantaran gedung, yang sudah dipadati ribuan masa menunggu Walikota Medan.