MEDAN - Dewan Pimpinan Umum Tinggi (Deputi) Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN - RI) Irjend Pol Armand Depari mengungkapkan, permintaan narkotika jenis sabu di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) belum ada penurunan.

Hal tersebut dikatakan Armand dalam siaran persnya sekaitan dengan pengungkapan 32 kilogram sabu dari dua lokasi seperti dihimpun GoSumut.

"Seluruh narkoba yang dikirim masuk tidak ada sisa. Semuanya habis terjual. Peredarannya ini mungkin saja sampai ke Papua. Jika demikian, berarti itu sudah Sabang sampai Merauke," jelas Alumni Akpol tahun 1985 ini.

Mantan Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau ini menerangkan, dari temuan itu, semakin kuat dugaan permintaan akan narkotika jenis sabu di Kota Medan ini belum ada penurunan. Informasi sebelumnya, jaringan narkotika internasional ini terungkap berdasarkan kerjasama antara Polisi Diraja Malaysia dan pihak Dirjen Bea dan Cukai. 

Tidak tangung - tanggung, dari pengungkapan ini, petugas berhasil menyita 32 kilogram narkotika jenis sabu yang disebut - sebut didatangkan dari Malaysia melalui jalur laut. Sedangkan satu tersangka terpaksa dirobohkan oleh petugas dalam upayanya melarikan diri dari aparat.