MEDAN - Ternyata keberhasilan pengungkapan kasus kepemilikan puluhan kilogram narkotika jenis sabu dengan tersangka yang ditembak mati petugas Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN-RI) berdasarkan kerjasama dengan Kepolisian Diraja Malaysia dan Dirjen Bea dan Cukai. Hal tersebut dikatakan Dewan Pimpinan Umum Tinggi (Deputi) Pemberantasan BNN-RI Irjen Pol Armand Depari, Senin (20/2/2017).

"Informasi kita dapat ada mobil membawa narkoba dari Aceh menuju Medan. Selanjutnya kita ikuti. Namun saat di persimpangan Pondok Kelapa, tersangka memberikan tas bawaannya pada Beni Erwin Pasaribu (36) yang mengendarai sepeda motor," kata Armand Depari didampingi Kepala BNNP Sumut, Brigjend Andi Loedianto.

Ia mengungkapkan, setelah mengetahui kawanan sindikat ini membagi barang haram tersebut, pihaknya juga membagi tim untuk mengejarnya. 

"Saat kita ikuti, tersangka Ananda Bagus mengetahuinya dan memacu mobilnya. Selanjutnya kita beri tindakan tegas terhadap tersangka yang tewas usai mobil Toyota Kijang Pickup plat BK 9699 DD menabrak pohon di trotoar jalan pada Minggu (19/2/2017) kemarin," ungkap Armand.

Mantan Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau ini menjelaskan, usai mengamankan Ananda, petugas langsung melakukan pengejaran terhadap Beny dan berhasil meringkusnya bersama barang bukti enam kilogram sabu dari kediamannya, di Jalan Merpati Kelurahan Sei Kambing B, Kecamatan Medan Sunggal.

"Sejauh ini masih ada jaringan para tersangka. Kini masih terus kita dalami siapa saja yang ikut terlibat dalam kasus ini. Tersangka kita kenakan Pasal 114 ayat 2 dan 112 ayat 2 UU Narkotika Nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman mati," jelas alumni Lembah Tidar tahun 1985 ini. 

Sebelumnya, petugas dari BNN-RI menembak mati satu dari dua tersangka dalam upaya pengungkapan narkotika di Jalan Rinroad Medan, Minggu (19/2/2017).

Informasi diperoleh menyebutkan penembakan dilakukan oleh petugas BNN - RI, dalam operasi dipimpin oleh AKP Arief bersama personilnya yang telah lama mengendus sepak terjang pelaku sebagai jaringan narkoba, hingga dilakukan pengintaian.