JAKARTA - Foto terakhir kondisi kakak ditaktor Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam, muncul di media. Merasa pusing dan sakit, Jong-nam mengatakan kepada tim medis di Bandara Internasional Kuala Lumpur kalau dia sudah disemprot dengan zat kimia. Foto yang menampilkan Jong-nam yang sedang sekarat tersebut muncul di halaman depan harian New Straits Times Malaysia. Setelah tertangkapnya Siti Aisyah bersama kekasihnya, polisi menangkap tersangka keempat. Kali ini yang ditangkap adalah warga Korut, Ri Jong Chol. Dia ditangkap di Selangor, Malaysia.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan kepada media kalau Siti tidak sadar air yang disemprotkan ke wajah Jong-nam adalah racun.

”Dia tidak tahu kalau itu adalah usaha pembunuhan oleh agen asing,” kata Tito kepada media saat berada di Aceh, Sabtu (18/2/2017). Ditambahkan Tito, Siti sudah pernah menyemprot orang lain juga sebelumnya. ”Tiga atau empat kali sebelum ini. Namun, dalam kasus ini sepertinya ada zat berbahaya di dalamnya,” sambung Tito. Kata Tito, Siti diberikan uang beberapa dolar untuk pekerjaan itu. ”Dia dia manfaatkan, tetapi dia tidak tahu maksud dibalik ini semua,” kata Tito seperti dilansir dari CNN.

Kronologi kejadian tersebut memang masih simpang siur. Tetapi Kepala Departemen Penyelidikan Kriminal Negara Bagian Selangor Fadzil Ahmat mengatakan kepada Reuters, kalau Jong-nam merasa seseorang menarik atau memegang kepalanya dari belakang.

Tak lama setelah itu, Jong-nam merasa pusing dan langsung menuju konter informasi bandara untuk mencari bantuan medis. Jong-nam disebut sedang menanti penerbangan ke Makau untuk bertemu dengan keluarganya.

Saat itu kondisi Jong-nam sangat parah dan dia langsung dibawa ke klinik bandara. Ambulan kemudian dipanggil dan Jong-nam dipindahkan ke rumah sakit. Tetapi, di dalam ambulan dia meninggal dunia. Jong-nam memang sekarang tinggal di Makau sejak dia keluar Korut setahun yang lalu.

Kepolisian Malaysia sendiri menolak untuk menyerahkan tubuh Jong-nam kepada Korut tanpa bukti DNA. ”Ini adalah penyelidikan Malaysia. Kejahatan ini terjadi di negara kami dan kami akan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” kata Kepala Kepolisian Selangor Abdul Samah Mat kepada CNN.