BANDA ACEH - Sebanyak 14 nelayan tradisional asal Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh hilang kontak sejak dua bulan lalu. Hingga kini, belum diketahui nasib dan keberadaan mereka.

Ke-14 nelayan asal Idi, Kabupaten Aceh Timur, ini berangkat melaut pada 26 November 2016 menggunakan boat KM Tetap Rezeki berkapasitas 10 GT. Mereka diketahui hilang kontak sejak 3 Desember. Berdasarkan kontak terakhir, mereka berada di perbatasan Indonesia-Thailand.

"Kita sudah cari ke Thailand, Myanmar, tapi hingga kini belum ketemu," kata Wakil Panglima Laot Aceh Miftachhuddin Cut Adek kepada wartawan, Sabtu (18/2/2017).

Menurut Miftach, belum diketahui penyebab hilangnya nelayan tradisional ini. Menurut dugaan, kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin sehingga terbawa arus ke negara lain.

Setelah mengetahui adanya nelayan hilang, pihak Panglima Laot Aceh sudah mengirim surat ke Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meminta bantuan pencarian. Dalam surat tersebut disebutkan para nelayan ini melaut untuk mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka. 

"Sampai sekarang mereka belum ada yang hubungi keluarga. Kita masih melakukan pencarian keberadaan mereka," jelasnya.

Identitas nelayan yang hilang tersebut adalah:
1. Jufri Rusli (nakhoda)
2. Aiyub (motoris)
3. Saiful Anwar 
4. Hamdani
5. Usman
6. M Alfin
7. Saiful
8. Irwansyah
9. Zainal Abidin
10. Khairi
11. Basri
12. Amad
13. Saipul
14. M Nur