PEKANBARU - Provinsi Riau dalam catatan Big Data BPS, tahun 2016 mengalami peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 73,58 persen atau peringkat kedua setelah Sulawesi Utara. Kenaikan ini adalah bukti, pariwisata Riau sudah menjadi tujuan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Dengan jumlah destinasi wisata yang ada, maka peluang Riau untuk menjadi pusat wisata berbasis budaya melayu di Asia Tenggara akan bisa dicapai.

Tidak hanya destinasi wisata budaya, namun Riau juga memiliki wisata alam yang sangat kaya. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah pengelolaan SM Bukit Rimbang Baling.

Dalam diskusi yang bertema "Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Perlindungan Harimau dan Habitatnya Serta Pendekatan KPHK Dalam Pengelolaan SM Bukit Rimbang Baling" di Hotel Tangram, Jumat (17/2/2017), Kepala Dinaspariwisata Riau Fahmizal Usman mengatakan, pihaknya mengajak serta masyarakat untuk tetap menjaga wilayah Bukit Rimbang beserta isinya.

"Tujuan kita dalam menjaga Rimbang Baling ini sama. Konservasinya terjaga, kearifan lokal terjaga, namun kesejahteraan masyarakat adat yang ada disana juga harus meningkat," ujar Fahmizal kepada GoNews.co.

Dinas Pariwisata kata Fahmizal, akan mendorong dengan eko tourism nya, dimana pihanya akan mendorong dengan salah satu iven Festival Subayang sebagai lamgkah promosi.

"Dua minggu kedepan saya akan mengunjungi SM Rimbang Baling ini bersama team dari Dinas Pariwisata, kita akan melihat potensi apa saja yang bisa diangkat menjadi unggulan pariwisata," tukasnya.

Dalam diskusi tersebut juga dihadiri, BKSDA , WWF, YAPEKA, INDECON, IUCN, KFW, yang diharapkan akan menghasilkan sebuah solusi dimana Rimbang Baling akan selalu terjaga dan tidak menimbulkan konflik dengan kata lain tidak ada pihak yang dirugikan dalam pengelolaan nantinya.

"Intinya kita tidak main-main dalam menggali potensi wisata yang ada di Riau. Kita ingin semua berjalan dan semua satu suara, satu misi bagimana memperkenalkan daerah kita," pungkasnya. (*/dnl)