SEOUL - Tempat tinggal Jay Y Lee, pemimpin generasi ketiga Grup Samsung dan keturunan keluarga terkaya di Korea Selatan, saat ini berupa sel tahanan berukuran 6,56 meter persegi yang dilengkapi kamar kecil di pojok di belakang dinding pemisah. Ruangan itu tidak memiliki pancuran untuk mandi (shower), kecuali wastafel. Ranjangnya berupa matras di atas lantai. "Lee ditahan di sel untuk satu orang dan tidak diizinkan berhubungan dengan tahanan lainnya," kata petugas Lembaga Pemasyarakatan Seoul.

Kompleks penjara yang berada di pinggiran kota tersebut menjadi tempat penahanan para politikus dan pimpinan perusahaan bersama narapidana lainnya. "Kasus ini menjadi perhatian besar masyarakat dan seperti yang Anda ketahui banyak orang terlibat kasus tersebut sudah berada di sini," kata petugas itu kepada Reuters.

Pihak Lapas tidak ingin Lee membicarakan kasus itu dengan orang lain yang terlibat kasus yang sama. Hal itu menjadi alasan Lee ditahan sendirian dalam sel. "Ada perhatian khusus mengenai kemungkinan hilangnya barang bukti," kata petugas.

Kuasa hukum Lee menolak memberikan komentar mengenai penahanan kliennya itu.

Lee yang terpisah dengan dua anaknya itu memiliki kekayaan bersih senilai US$ 6,2 miliar dan menghuni tempat tinggal megah (mansion) senilai US$ 4 juta di Seoul.

Dia mengepalai Grup Samsung, perusahaan terbesar di dunia yang memproduksi telepon pintar, televisi layar datar, dan cip memori. Lee juga bekerja sama dengan raksasa Silicon Valley seperti pemilik Facebook Mark Zuckerberg dan pemilik Apple Tim Cook. Sebagai joki ulung berkuda, Lee juga anggota seumur hidup Royal and Ancient Golf Club di St Andrews, Skotlandia.

Di dalam kompleks Lapas, Lee boleh menerima tamu. Namun hanya diperkenankan berbicara sekitar 30 menit dalam sekali kunjungan. Walau begitu, para tahanan diizinkan bertemu dengan pengacaranya tanpa batas waktu.

Pihak kejaksan memiliki waktu hingga 10 hari untuk mengajukan dakwaan terhadap Lee, meskipun mereka berupaya mengajukan penambahan masa penahanan. Setelah didakwa, pengadilan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk membuat putusan. Lee hanya diberi makanan senilai 1.433 won (US$ 1,26). Makanan disajikan di nampan plastik melalui jendela kecil di pintu sel. Lee harus mencuci sendiri piringnya. Di dalam sel, dia bisa menonton televisi antara pukul 08.00 hingga 18.00 dengan hanya satu saluran yang direkam Kementerian Kehakiman. Di dalam sel tersebut dilengkapi meja belajar kecil di salah satu sisinya.