JAKARTA - Nama Julio Cesar Chavez sangat fenomenal pada era 1980 hingga menjelang awal 2000. Petinju asal Meksiko ini menyita perhatian karena menghentak arena olahraga adu jotos dengan performa yang sangat impresif, sehingga julukan Kaisar Tinju pun disematkan kepadanya.

Dan selama dia berkuasa di ring tinju banyak pundi yang dikumpulkan. Selama kariernya hingga memutuskan gantung sarung tinju pada 17 September 2005, Chavez membukukan rekor 115 kali bertarung dengan jumlah kemenangan 107 (88 kali menang KO), enam kali kalah dan dua kali imbang.

Peraih enam gelar juara dunia dari tiga kelas berbeda ini pun dinobatkan sebagai petinju Meksiko terbaik sepanjang masa dan pada 2010 masuk daftar International Boxing Hall of Fame

Sementara, SBY adalah seorangn politisi legendaries yang merajai panggung Politik Indonesia selama hampir 10 tahun dimana dia memerintah dua periode sebagai Presiden RI tentu saja tidak sedikit pundi pundi yang sudah banyak dihasilkannya oleh SBY dan Keluarga.

Ada kemiripan antara SBY dan Julio Cesar Chavez yang ingin sekali anak laki lakinya yaitu Julio Cesar Chavez Junior yang wajah dan perawakan mirip dengan dirinya untuk menjadi seoarang petinju seperti dirinya yang legendaris. Namun dalam pertandingan melawan Andrrzei Petinju Meksiko, Julio Cesar Chavez Jr, untuk merebut gelar dunia dikelas yang lebih rendah dibandingkan ayahnya.

Dan Dalam pertandingan melawan Andrzej Fonfara untuk merebut gelar dunia setelah sempat terjatuh pada ronde ke-9. Pertandingan kelas berat ringan versi WBC ini berlangsung di StubHub Center, Los Angeles, California, Sabtu (18/4/2015) malam waktu setempat (Minggu pagi WIB).

Dengan ukuran badan lebih tinggi dan besar, Fonfara menghadirkan pukulan-pukulan keras yang menggoyahkan pertahanan Chavez, sejak pertandingan dimulai.

Pada ronde ke-9 dari 12 yang dijadwalkan, Chavez akhirnya terjatuh untuk kali pertama dalam karienya setelah terkena pukulan hook kiri Fonfara.

Dia bisa bangkit ketika ronde tersisa 30 detik. Anak legenda tinju, Julio Cesar Chavez, tersebut harus berusaha super keras untuk bertahan pada detik-detik akhir ronde ini.

Sama seperti AH Yudhoyono Junior yang diinginkan oleh ayahnya yaitu SBY untuk bertanding menjadi Gubenur dalam pilkada DKI Jakarta ,sebuah panggung tinju Politik dalam kelas dibawah Sang Ayah yaitu PIlpres juga memperebutkan sebuah jabatan dibawah Presiden,setelah AH Junior lama meniti karier di TNI ,dan sama seperti ayahnya yang juga besar dan berkarir di TNI hanya bedanya pangkatnya saja.

Namun sayang AH Yudhoyono yang dilatih dan dididik sang Ayah harus KO putaran pertama oleh sang Maestro Politik yaitu Basuki Tjahaya Purnama dan Sang Pemikir dan Penulis Politik Indonesia.

Nah para tokoh-tokoh "Tua Politik" sadarlah kalau sebuah gelar juara yang pernah anda dapat dalam setiap pertandingan di panggung Politik belum tentu anak-anakmu akan sama karirnya dengan kalian

Dan kalian politisi politisi Tua sadar lah kalian jangan kamu paksakan anakmu untuk jadi seperti kamu agar kami dan anakmu tidak dipermalukan.

Begitu juga politisi politisi Tua kalian jangan juga meniru Larry Holmes yang mengalahkan Muhamad Ali sang legenda Tinju ,Lalu setelah gelar juaranya direbut Michael Spink di umur yang sudah Tua untuk ukuran Petinju masih ingin bertanding dengan Juara Dunia Muda Mike Tyson yang Meng KO Kan Michael spink ,Akhir pada ronde 4 Larry Holmes kalah KO. Ryan Buchori, tinggal di Tanjung Balai Karimun ,Mantan Juara Tinju Tingkat Kecamatan Tanjung Balai Karimun.