JAKARTA - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar mengakui saat pertemuannya dengan Harry Tanoesoedibyo (HT), Pimpinan Partai Perindo ini tidak membawa bukti bahwa dia diutus oleh Cikeas.

"Ndak ada (bukti). Bagaimana pula orang datang bawa bukti. Saya kan bukan kantor pemerintah. Itu pribadi. Saya pun pada waktu itu tidak mengundang, dan sebelum dia masuk pun ndak ada yang ngasih tahu, dia sudah masuk, nunggu di area dapur saya. Baru dikasih tau ajudan. Kalau dia ngasih tahu sebelum masuk rumah, mungkin saya larang masuk. Karena waktu itu status saya Ketua KPK," ungkapnya di Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Antasari pun mengaku tidak tahu kapasitas HT kala datang menemuinya. Ia pun juga memgaku tidak mengetahui sampai dimana hubungan HT dengan poros Cikeas.

"Saya ndak ngerti, cuma pengakuan dia aja dekat. Saya tanya ada apa? misi dari sana katanya. Saya bilang, saya dekat. Membantu lah," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar mengaku sempat ditemui oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo agar tidak menahan Aulia Pohan, yang kala itu sedang tersangkut kasus korupsi.

"Berapa waktu lalu ada orang ke rumah saya, orang itu siapa ? Orang itu Hary Tanoesoedibjo, beliau itu diutus oleh Cikeas datang ke rumah saya untuk saya jangan menahan Aulia Pohan," ujar Antasari di Kantor Bareskrim sementara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2017).

Sementara, CEO MNC Group Harry Tanoesoedibyo membantah semua pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. Menurutnya, cerita yang menyebut ia datang ke rumah Antasari sebagai fitnah.

"Jawabannya cuma satu, ya fitnah kok ditanggapi. Sudah ya. Semua jangan ditanggapi kita kerja produktif," kata Hary Tanoe (HT) sambil berlalu di DPP Partai Perindo, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2017). ***