JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Kamis (16/2/2017) menerima kunjungan audiensi delegasi Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta.

Kepada Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum KAMMI Kartika Nur Rakhman mengungkapkan berbagai kegelisahan mahasiswa terhadap kondisi negara pra dan pasca penyelenggaraan Pilkada serentak 2017 putaran pertama yang berlangsung pada tanggal 15 Februari 2017 kemarin.

Berbagai kegelisahan tersebut adalah rakyat seperti terpecah-pecah karena perbedaan pilihan. Bahkan diantara umat Muslim sendiripun terjadi perpecahan dan potensi konflik. Padahal sejatinya perbedaan pilihan adalah hal lumrah yang tidak perlu menjadi persoalan besar.

"Sejatinya pemimpin yang amanah dan mampu mengayomi rakyatnya adalah yang perlu dimunculkan itu yang paling penting," katanya.

Merespon hal tersebut, Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa Pilkada serentak putaran pertama sudah berjalan, dan masih menunggu hasil riil resmi dari KPUD.

Hidayat berharap agar hasil quick count jangan lantas menjadi acuan dan terlalu digembar gemborkan yang berpotensi akan memicu ketegangan.

"Pilkada serentak ini khususnya DKI Jakarta adalah momentum, rakyat banyak belajar dari rentetan kejadian demi kejadian diseputar Pilkada misal soal fenomena seorang Gubernur yang berstatus terdakwa dan lain sebagainya," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, delegasi KAMMI juga membahas soal kompetensi peningkatan kader KAMMI dan lebih luas kompetensi seorang Muslim. Kartika Nur Rakhman mengungkapkan bahwa KAMMI akan fokus dalam mempertajam kompetensi kader.

Hidayat Nur Wahid sangat mengapresiasi upaya KAMMI dalam mempertajam kompetensi kader-kadernya. Yang perlu diperhatikan adalah kader yang kompeten dan berkarakter, kader yang berlarakter Islam sejati dan berkarakter kebangsaan sejati.

"Banyak sekali generasi muda Islam yang berkompetensi bahkan tingkat dunia seperti seorang ikhwah DR. Khoirul Anwar seorang mantan aktifis KAMMI penemu konsep dasar teknologi 4G yakni teknik double FFT (Fast Fourier Transform) yang mendunia bahkan teknologinya dipakai seluruh dunia dan banyak sekali yang kompetensinya bisa menjadi teladan generasi muda Islam," ungkapnya.

Diutarakan Hidayat, semua itu membuktikan bahwa generasi Islam terutama generasi muda Islam sangat luar biasa dan mampu mewarnai dan mempengaruhi ilmu pengetahuan modern. Ini akan menampik segala imej jelek soal Islam seperti kemunduran, konflik, teroris atau radikal.

Dalam kesempatan tersebut, delegasi KAMMI mengundang Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid sebagai tamu kehormatan dalam gelar acara loka karya 'Konsolidasi Nasional Kaderisasi KAMMI 2017' pada tanggal 28 Februari 2017 di Jakarta. ***