JAKARTA - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, menang telak saat penghitungan suara di tempat pemungutan suara 17, Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Daerah ini diduga merupakan basis FPI. 

Namun, usai surat suara yang sah dihitung, tiga orang saksi yang mendampingi perhitungan suara meminta dilakukan penghitungan ulang.

Penghitungan suara diulang karena ada perbedaan dengan catatan saksi. Panitia menghitung jumlah surat suara yang sah sebanyak 533 lembar, sedangkan ketiga saksi menghitung ada 534 lembar. 

Pantauan VIVA.co.id sebagaimana dilansir GoNews.co di lapangan, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan saksi beserta warga kembali berkerumun di TPS untuk menggelar penghitungan ulang sebanyak lima kali. 

"Kita akan hitung lagi, kalau memang masih ada yang tidak puas dengan hasil yang pertama," kata Ketua KPPS TPS 17, Ali, di lokasi, Rabu 15 Februari 2017. 

Setelah berdialog selama satu jam dengan warga dan juga petugas pemilihan, Ahok-Djarot tetap memimpin dengan perolehan suara sebanyak 279 suara. 

Sementara itu, pasangan nomor urut tiga, Anies-Sandi, ada di posisi kedua dengan perolehan suara sebanyak 212, dan Agus-Silvy memperoleh 38 suara.

TPS 17 yang terletak di dekat markas Front Pembela Islam (FPI) itu memiliki total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 743 orang.

Ali menuturkan, kesalahan terjadi akibat banyaknya warga yang datang ke lokasi. "Jadinya, petugas kami salah mencoret saat pleno," ujarnya. ***