KAMPAR - Saat ini yang tercatat dalam deretan Air Terjun tertinggi di Sumatera tak lagi dikuasai daerah Sumatera Utara, pasalnya, Air terjun Batang Kapas Lubuk Bigau, ternyata memiliki ketinggian sekitar 150 Meter atau mencatat rekor ketinggian baru. Air Terjun Batang Kapas ini terletak di dataran tinggi Bukit Barisan, berada di wilayah Desa Lubuk Bigau kenegrian Pangkalan Kapas kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar provinsi Riau.

Air terjun tersebut diperkirakan memiliki ketinggian 150 meter dengan panorama alam yang sangat indah untuk dinikmati. 

Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alam, air terjun Batang Kapas merupakan tempat yang cocok untuk dikunjungi, karena lokasi air terjun tersebut masih dikelilingi hutan perawan dan masih memiliki berbagai macam Flora Fauna yang bisa dijumpai, sehingga wisatawan yang berkunjung dapat merasakan udara segar sambil dihibur suara kicauan burung yang mengiringi langkah wisatawan. 

Dalam acara jelajah wisata, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal Usman beserta jajaranya, Sabtu (11/2/2017) berkesempatan mengunjungi air terjun Batang Kapas tersebut.

Menurutnya, air terjun itu merupakan salah satu tempat yang sangat menakjubkan, mata para pengunjung yang datang akan dimanjakan dengan panorama alam sangat Indah, dimana hamparan pohon-pohon besar dan batu alam yang menjulang tinggi membentang panjang menghiasi air terjun tersebut. 

"Air terjun Batang Kapas merupakan anugerah yang diberikan Tuhan sang pencipta alam semesta, masyarakat Riau harus bersyukur dan bangga karena telah dikaruniakan air terjun Batang Kapas. Bagi wisatawan yang memilki jiwa petualang air terjun Batang Kapas adalah tempat yang cocok untuk dikunjungi," kata Kadis Pariwisata Riau Fahmizal Usaman, pada saat mengunjungi Air terjun Batang Kapas, Sabtu (11/2/2017).

Untuk mengunjungi air terjun Batang Kapas, rombongan menggunakan mobil dari Kota Pekanbaru melalui Desa Lipat Kain dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan atau 71 km (Aspal), selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju desa Lubuk Bigau, ada beberapa desa yang akan dilewati diantaranya Desa Sontul, Tanjung Karang, Deras Tajak, dan Desa Batu Sasak. 

Waktu jarak tempuh dari Desa Lipat Kain menuju Desa Lubuk Bigau 64 km atau 4 jam perjalanan tergantung kondisi cuaca. Bila cuaca hujan waktu yang dibutuhkan bisa mencapai 6 jam perjalanan, hal ini dikarenakan di beberapa titik dalam perjalanan kondisi jalannya masih tanah dan banyak tanjakan yang sangat terjal.

"Setelah sampai di desa Lubuk Bigau sisa jarak tempuh untuk menuju air terjun Batang Kapas diperkirakan 4-5 km, pengunjung atau wisatawan dapat menggunakan jasa ojek sepeda motor yang disediakan oleh masayarakat desa setempat, dengan waktu tempuh 15 menit, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati hutan belantara dengan waktuh tempuh 3 jam," tukasnya. 

Masih kata Kadis Pariwisata provinsi Riau Fahmizal Usman, setelah mengunjungi air terjun Lubuk Bigau dirinya akan berupaya untuk berkoordinasi dengan Dinas terkait di pemerintah provinsi (Pemprov) Riau agar kondisi ruas jalan menuju Desa Lubuk Bigau dapat ditingkatkan, menurutnya hal ini sangat penting agar wisatawan yang ingin mengunjungi air terjun tersebut dapat menempuh waktu lebih cepat.

"Asesibilitas menuju lokasi harus ditingkatkan, baik ruas jalan Kabupaten, Provinsi dan Nasional,  serta aksesibilitas dari Desa Lubuk Bigau ke air Terjun Batang Kapas yang merupakan masih kawasan hutan. Sehingga konsep pengembangan ekowisata adalah yang paling cocok untuk dilakukan. Dan Amenitas seperti toilet homestay, rumah makan dan lain sebagainya juga akan terus didorong untuk dapat tersedia agar wisatawan mendapat fasilitas memadai," ujarnya.

Fahmizal juga mengungkapkan, untuk menuju Desa Lubuk Bigau masih ada kondisi ruas jalan tanah dengan tanjakan yang terjal. Disarankannya bagi wisatawan yang akan melewati jalan tersebut, bila kondisi musim hujan agar menggunakan mobil dobel gardan. 

"Kami (Dinas Pariwisata) akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas terkait agar kondisi jalan tersebut dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi, sehingga para pengguna jalan mendapatkan akses jalan yang mudah untuk menuju air terjun Batang Kapas,"ujar Fahmizal Usman.

Untuk meningkatkan pariwisata di Riau Dinas Pariwisata Provinsi Riau tidak bisa bekerja sendiri, program ini harus didukung oleh peran serta Dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang berada di lingkungan pemrov Riau serta OPD  yang berada dilingkungan Kabupaten/kota di Riau. Diharapkan dengan bersinerginya OPD di lingkungan Pemprov Riau dan Kabupaten/kota, berbagai Destinasi Pariwisata di Riau dapat menjadi ikon Pariwisat di Dunia. (*/dnl)