MALANG - Tak terbayang, pondok pesantren yang dulunya hanya 9 orang santri, kini sudah mencapai 5.500 orang. Pesantren itu adalah Annur 2 di Krebet senggrong, Bulu Lawang, Malang Jawa Timur.

Pesantren tersebut memang salah satu lembaga pendidikan islam yang termasuk 'Sepuh' (tertua) di Malang.

Awal berdirinya Pondok Pesantren Annur ini diambil dari nama pendirinya yakni Almaghfurlah Romo KH. Anwar Nur, yang disingkat Annur.

Pesantren tersebut berdiri pertama kali sekitar tahun 1948 atau empat tahun setelah Indonesia Merdeka. Kemudian pada tahun 1979, Putra Mbah Anwar Nur yakni KH. Muhammad Badruddin Anwar, mendirikan Pondok Pesantren Annur 2.

Hal tersebut diceritakan kembali oleh pengasuh Pondok Pesantren Annur 2 saat ini, Yakni Putra dari KH. Muhammad Badruddin Anwar atau cucu dari pendiri utamanya KH. Anwar Nur, kepada GoNews.co, di kediamannya, Sabtu (11/2/2017).

"Disini dulu adalah hutan yang terkenal angker dengan banyak tumbuhan kayu. Ayah saya ditugasi membuat pondok lagi sekitar tahun 1979. Awalnya ya dulu hanya sepetak dengan bentuk pendopo bambu dengan santri awal sekitar 9 orang," ujar KH. Fathul Bari.

Namun seiring berjalannya waktu, kini Pesantren Annur 2 sudah memiliki santri sebanyak 5.500 orang, dari berbagai Provinsi di Indonesia. "Tidak hanya dari nusantara, bahkan saat ini juga ada santri asal Mesir yang mondok disini," tukasnya.

Pada awalnya pesantren ini memang hanya mengajarkan pelajaran agama dengan metode kitab kuning. Namun saat ini sudah menjadi salahsatu Pesantren Moderen yang memiliki jenjang atau tingkatan dari SD, SMP, SMU hinggga perguruan tinggi.

Dengan ribuan santri yang ada, Pondok Pesantren Annur ini juga memiliki hampir 1.00 orang tenaga pengajar. "Alhamdulillah kita memiliki program kaderisasi. Jadi para pengajar rata-rata adalah alumni disini. Karena kita memiliki program khusus untuk mendidik para calon guru atau ustaz," paparnya.

Tidak hanya jumlah santri yang bertambah. Gedung yang awalnya berbentuk pendopo dan terbuat dari bambu, kini sudah berdiri megah dengan berbagai asrama yang cukup memadai.

Bukan hanya gedung dan fasilitas, tapi pesantren ini juga berhasil membuat Koperasi Pesantren (Kopontren) yang sudah berkembang dengan berbagai badan usaha seperti Swalayan, SPBBU, pertokoan bahkan Pertanian tebu yang dikelola koperasi melalui santri dan wali santrinya.

Selain pelajaran umum dan agama, di Pesantren Annur2 ini juga ada program khusus untuk Tahfidz Alquran. "Namun kita tidak memaksakan, intinya kesadaran para santri yang mau mengikutinya saja," beber KH Fathul Bari.

Dari penuturan KH Fathul Bari, untuk gelombang pertama pendaftaran santri-santriwati baru, sudah mencapai 500 orang. Dan nantinya juga ada gelombang dua,tiga hingga empat sekitar bulan Juni 2017.

"Proses penerimaannya sendiri kita gunakan sistem tes manual untuk masuk dari mulai SD hingga perguruan tinggi," pungkasnya. ***