SUKABUMI - Herdiansyah (39), ketua RT di Kampung Bojong Kuring RT 02 RW 26, Kelurahan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terpaksa harus tinggal bersama istri dan dua anaknya di sebuah ruangan berukuran 2 x 3 meter bekas kandang ayam yang berdiri di atas kolam ikan. Bagaimana ceritanya?

Herdiansyah sehari-harinya bekerja sebagai tukang kupas kelapa di pasar tradisional Cibadak. Sementara istrinya Erni Sumarni (32) bertugas menjaga kedua anaknya yang masih kecil Jihan Amandan (10) dan M Yaser (3). Penghasilan Herdiansyah hanya cukup untuk makan seadanya.

"Jangan kan punya rumah, untuk sewa saja gak mampu. Tinggal sudah 10 tahun di sini, itu pun atas izin pemilik tanah. Mau bagaimana lagi, saya terima aja, habis mau tinggal dimana lagi penghasilan saja sehari kadang cuma Rp7.000," tuturnya.

Tempat tinggal Herdiansyah jauh dari kata layak. Bentuk kandang ayam masih dia pertahankan. Hanya di bagian dinding ia pasangi kardus bekas untuk mencegah angin masuk.

Begitu juga dengan lantai rumahnya. Menurut Herdiansyah, rasa nyaman adalah nomor sekian yang pasti keluarganya terlindung dari panas dan hujan.

"Saya fokus saja menyekolahkan Jihan, anak yang paling besar. Sekarang dia sudah kelas 4 SD. Istri juga sesekali membantu dengan berjualan jajanan di sekolah, berapa pun yang kami hasilkan yang penting cukup untuk makan," lanjutnya.

Herdi dipilih sebagai ketua RT karena warga banyak yang percaya kepadanya memegang jabatan itu. Bagi warga setempat, Herdi dikenal sebagai sosok yang ringan tangan. Pekerjaan apapun selama warganya membutuhkan tak akan ia tolak.

"Saya memang gak pernah nolak kalau dimintai bantuan. Asalkan halal dan bisa saya kerjakan. ya pasti saya lakukan. Kalau ada yang kasih imbalan saya terima, kalau enggak pun saya nggak ngeluh," tuturnya lagi.

Bibir Herdi sedikit tercekat, ketika ditanyai apa keinginannya. Menurut dia, hanya punya satu mimpinya, yakni membesarkan anak dan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya itu.

Herdi mengaku hanya lulusan SMP, ia berharap nasib anaknya akan lebih baik bila pendidikannya diperhatikan.

"Tinggal di sini karena nggak ada pilihan, yang penting saat ini saya mencari rezeki semua untuk kepentingan anak. Begitu pun istri saya, dia nerima dan ikhlas asalkan anak-anak bisa tumbuh dengan baik dan mendapatkan pendidikan sampai tinggi," ujarnya lagi.

Sementara itu, Arti Ardi (32), ketua RW setempat kepada wartawan menjelaskan, dirinya sudah mengajukan bantuan untuk Herdi melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

"Sudah kita usulkan ke pihak Kelurahan Cibadak, nanti akan bergerak bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) mudah-mudahan segera ada bantuan untuk keluarga Herdi," jelas Arti.

Arti menyebut Herdiansyah dipilih menjadi ketua RT karena dikenal ulet dan bersemangat.

"Pak Herdi ini bertanggung jawab kepada warga, ulet dan bertanggung jawab. Lagi pula beliau ini masih muda, mewakili warga sini yang memang mayoritas aktivitasnya berdagang," tandas dia.(dtc)