JAKARTA - Untuk menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara dari Filipina untuk berwisata ke Indonesia, Kementerian Pariwisata tampil di event Travel Tour Expo 2017 (TTE) Filipina 2017 di SMX Convention Center, Manila. Kegiatan promosi itu digelar pada tanggal 10–12 Februari 2017. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini Kemenpar akan gencar mempromosikan 10 destinasi Bali Baru yang menjadi program prioritas.

Di TTE Filipina 2017 ini, Kementerian yang dipimpin Menpar Arief Yahya ini bakal menampilkan paviliun seluas 60 m2 (10 booth) dengan menonjolkan kapal Phinisi, tekstil nusantara, dan coral triangle. Peserta yang bergabung dengan booth Indonesia terdiri dari 20 industri pariwisata Indonesia (TA/TO, Hoteliers, dan Atraksi) yang mewakili 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru.

"Mereka akan membawa paket-paket wisata yang tentunya sudah siap untuk ditawarkan kepada buyers atau customers melalui kerjasama dengan Travel Agent atau Tour Operator lokal Philippines,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani.

Ini merupakan kali kedua Indonesia mengikuti event TTE Filipina 2017 untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan ASEAN. Selain itu, sebagai upaya untuk melanjutkan program Kemenpar mempromosikan Wonderful Indonesia.

"Negara Filipina sendiri merupakan salah satu fokus pasar yang menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata dalam usaha promosi pariwisata ke negara-negara ASEAN," kata I Gde Pitana.Selain sebagai ajang mempromosikan Wonderful Indonesia, TTE Filipina 2017 diharapkan bisa menghasilkan transaksi bisnis paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan mancanegara skala besar ke Indonesia.

"Industri tour & travel, Industri atraksi wisata, hotel, resort, dan DMO akan intens melakukan promosi dan melakukan pertemuan bisnis dengan buyers/customers yang datang dari seluruh dunia. Ada potensi transaksi sejumlah 1220 pax dengan nilai Rp 1.440.000.000 di tiap event ini," ungkap I Gde Pitana.

Program acara Kemenpar antara lain B to C oleh industri pariwisata Indonesia, pelayanan informasi, pertunjukan kesenian di mini stage, games, digital interaktif (Virtual Reality 360), gift redemption, coffee corner, pr-ing activities, dan pendistribusian bahan-bahan promosi (booklet general information berbahasa Inggris, tourist map, calendar of event, dan souvenir).

"TTE Filipina 2017 merupakan tempat yang sangat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya fokus pada branding dan advertising karena merupakan pameran bersifat business to customer yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia, terang I Gde Pitana.

"Promosi yang selama ini bertitik berat di branding dan advertising, mulai bergeser ke selling. Branding sudah dilakukan gencar di tahun pertama, Advertising digeber tahun kedua. Tahun ketiga sudah harus selling to the point," tambahnya.

Tiga poin penting yakni Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata menjadi pegangan Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru di antaranya Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS), Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.

Untuk 2017, pemerintah sudah mematok target kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13%. Sementara devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200 triliun. Penyerapan tenaga kerja dipatok 12 juta, jumlah kunjungan wisman 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta, serta indeks daya saing (WEF) berada di ranking 40, dari posisi saat ini di ranking 50 dunia.

Menurut pria asli Bali itu, suasana Travel TourExpo (TTE) Filipina 5-7 Februari 2016 lalu, di Manila, atmosfernya mulai beda. Tema destinasi yang dijual untuk Jakarta, Yogyakarta, dan Bali berkibar dan mendapatkan respons yang luar biasa. Stand Wonderful Indonesia banyak didatangi tamu di acara Travel Tour Expo 2016.

Sekedar gambaran, TTE Filipina 2017 adalah pameran pariwisata skala internasional terbesar di Manila yang bersifat B2C (Consumershow). Agendanya diselenggarakan setiap tahun oleh Philippine Travel Agencies Association (PTAA). TTE Filipina juga telah dilengkapi dengan pameran yang bersifat B to B yaitu Travel Trade Expo dengan tempat dan tanggal penyelenggaraan yang sama.

Tahun lalu, di event TTE Filipina 2016 yang paling diincar calon wisman antara lain Bali,Jakarta, dan Jogja. Saat itu 10 booth Kemenpar banyak mencuri perhatian pengunjung. Designnya dibuat dengan tema modern yang dilengkapi dengan LED Monitor sebagai background pada mini stage dan berbagai image yang mewakili greater Batam, Jakarta dan Bali.

Pada TTE Filipina di SMX Convention Center, Manila, Filipina, delegasi Indonesia membawa serta lima perusahaan biro perjalanan Indonesia, yaitu PT Nautilus Diving Bali, PT Aneka Kartika Tours & Travel Services, 18 Suite Villa, Max One Hotels Bukit Jimbaran Bali dan Sari Tours. Selain itu delegasi juga membawa serta rombongan penari, pemusik dan penyanyi dari Blitar Rose Dancers. ***