MEDAN - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjend Pol Rycko Amelza Dahniel resmi menutup Pengabdian Masyarakat (Dianmas), Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) angkatan ke 70, Sabtu (11/2/2017) di Royal Room Hotel Danau Toba Internasional (HDTI), Jalan Imam Bonjol, Medan.

Dihadapan Irwasda Kepolisian Daerah Sumatera Utara, pejabat utama Polda Sumut, para Kapolres lokasi Dianmas STIK, Kepala Lembaga Dianmas STIK, dosen pendamping Mahasiswa STIK dan mahasiswa angakatan ke 70 Widya Arya Guna, Kapolda menegaskan banyak pengalaman dan ilmu yang diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan Dianmas sebagai pertanggungjawaban akademik oleh mahasiswa.

"Mahasiswa kalau lulus harus membawa kebaikan setidaknya kepada 100 anggota di belakangnya. Demikian juga sebaliknya kalau satu mahasiswa membawa ketidakbaikan maka akan membawa virus yang merusak setidaknya 100 orang," tegas Kapolda seperti dihimpun GoSumut.

Dalam kesempatan tersebut, ajudan Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono ini menjelaskan bahwa tantangan Polri kedepan akan sangat sulit. Itulah alsan dia mengusulkan Dianmas diselanggarakan di wilayah Polda Sumut.

"Saudara - saudara akan menghadapi tantangan yang tidak semakin mudah kedepan. Oleh sebab itu, saya usulkan Dianmas dilaksanakan di Sumut. Karena saya melihat di sumut ini ada laboratorium yang lengkap di antaranya pemolisian di daerah bencana Tanahkaro, policing in konflik area di Tanjung Balai, Policing in slum area di Polrestabes Medan," jelas Kapolda Sumut.

Di hadapan angkatan 70 itu, mantan Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, ini menuturkan, bahwa Polisi bukan hanya bermain dengan orang baik saja. Tapi bermain dengan masyarakat yang tidak baik untuk dibina menjadi masyarakat yang baik. "Kalau kita bergaul dengan masyarakat yang tidak baik, bukan berarti kita menjadi orang yang tidak baik. Tapi mereka itu harus mendapat sentuhan dari Polisi agar menjadi orang baik," tuturnya.

Selain itu, alumni terbaik Akpol tahun 1988 ini mengungkapkan sejumlah pengalamannya menangani secara tegas pelaku tindak pidana narkotika, kasus Tanjungbalai yang dikaitkan dengan fungsi Kepolisian sebagaimana seharusnya.
"Pada intinya, tidak ada satu fungsi kepolisian yang bisa menyelesaikan satu masalah secara komperhensif. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Karena mencegah itu ongkosnya murah, mencegah pertumpahan darah, mencegah itu melibatkan masyarakat menghasilkan daya tangkal, membangun hubungan silaturahmi, membangun sikap saling menghargai, tolong menolong dan mencegah itu adalah aktualisasi nilai - nilai pancasila," ungkapnya sembari mengatakan kalau satu polisi dapat mencegah satu orang melakukan kejahatan, maka sesungguhnya dia sudah menyelamatkan ribuan umat manusia.

Pada bagian lain, orang nomor satu di Mapolda Sumut ini menekankan, Polisi harus mampu mengidentifikasi akar timbulnya masalah. "Apalagi lulusan PTIK, harus mampu mengidentifikasi akar masalah timbulnya gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), dan bersama dengan para pihak terkait guna mencari solusi untuk penyelesaiannya," tandas Kapolda Sumut.

Pada kesempatan yang sama, Ketua STIK dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Lembaga (Kalem), Dianmas STIK Kombes Pol Drs. Setia Junianta mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumut atas penerimaannya bersama seluruh jajaran yang langsung turun tangan mengikuti kegiatan Dianmas Mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga sekaligus mohon doa restu agar dalam pelaksanaan seminar sekolah dan ujian yang diakhiri dengan wisuda dapat berjalan dengan baik.

Sebagai informasi, dalam pelaksanaan Dianmas mahasiswa STIK angaktan ke 70 ini, kegiatan yang dimulai dari tanggal 6 - 10 Pebruari 2017 ini dilaksanakan di beberapa Polrestabes dan Polres yang ada di jajaran Polda Sumut antara lain, Polrestabes Medan Polres Deliserdang, Polres Tanjingbalai, Polres Asahan, Polres Binjai dan Polres Tanahkaro.

Dalam prakteknya, Dianmas melaksanakan penyuluhan narkoba, traficcking, kunjungan ke tokoh agama, kunjungan ke pos kamling, siaran di radio, pembinaan potensi masyarakat kepada komunitas olahraga, trauma healing terhadap pengungsi gunung sinabung. Saran pemanfaatan teknologi informasi bagi Bhabinkamtibmas melalui e-polmas, libatkan polwan dalam rangka trauma healing korban pengungsi Sinabung, plus pembinaan kampung kubur.