LANGKAT - Kasad Jenderal TNI Mulyono bersama Gubsu H Tengku Erry Nuradi meletakkan batu pertama pembangunan Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) di Desa Namukur Utara, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.

Ini merupakan langkah Menteri Pertanian menggandeng TNI sebagai pendamping dalam mengejar target Swasembada pangan berbuah manis. Sebagai salah satu komitmen Presiden Jokowi menjadikan Indonesia swasembada pangan dalam tempo tiga tahun terbukti berhasil hanya dalam masa dua tahun.

Tidak hanya swasembada pangan bahkan pada 23 Januari kemarin Indonesia bisa menjadi pengekspor beras ke Srilangka sebanyak 100 ribu ton. Hal ini menjadi sejarah bagi Indonesia sebagai Negara pengekspor beras. “Jadi seumur-umur Indonesia baru kali ini melakukan ekspor beras. Setelah diekspor, itupun kita masih punya cadangan sebanyak 1,6 juta ton,” ujar Kasad.

Hadir Gubsu H Tengku Erry Nuradi, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Ali Jamil Harahap, Aster Kasad Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, Asops Kasad, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung, anggota DPD-RI Parlindungan Purba, tokoh agama, Pimpinan SKPD Provsu dan unsur FKPD Sumut dan Langkat.

Dalam kesempatan itu Kasad berpesan agar para TNI terutama Babinsa tetap semangat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tidak menyakiti hati rakyat. Apalagi ditahun 2017 ini Presiden Jokowi kembali memberi tantangan kepada TNI menambah cetak sawah sebanyak 80 ribu hektar.

Dalam kesempatan itu Kasad juga mengatakan bahwa pembangunan SP3T di Langkat sebagai bentuk keperdulian TNI terhadap rakyat khususnya para petani. Dengan adanya SP3T diharapkan dapat membantu petani padi khususnya dalam menghadapi kenakalan spekulan yang memafaatkan kelemahan para petani seperti halnya saat panen di musim penghujan.