PALEMBANG - Festival Imlek Indonesia (FII) yang akan berlangsung di Palembang Sport and Convention Center (PSCC), Palembang, Sumatera Selatan pada 11-12 Februari 2017 sedikitnya bakal dihadiri 25.000 pengunjung. FII Palembang kali ini tidak hanya dimeriahkan hiburan kebudayaan Tionghoa saja, melainkan berbagai kebudayaan dari berbagai daerah di nusantara akan turut mewarnai perhelatan yang didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu.

Berubah dari 2015 dan 2016 yang menonjolkan bazar, tahun ini konsep FII dikemas sangat nasional atau lebih menonjolkan kebhinekaan dan budaya. Selain menampilkan tari-tarian dan nyanyian, juga akan diadakan demo dan pameran kaligrafi dan lampion tiongkok, demo masak dari 3 hotel ternama, pameran foto.

Kemudian akan ada lomba tari kreatif group, lomba mewarnai, lomba fashion show, lomba grafiti, Mom & Kidz Contest, workshop membatik, workshop mewarnai, workshop membuat bento, penampilan dari tim barongsai dari Tiongkok dan dalam negeri, pemutaran film pendek, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu, juga akan dimeriahkan dengan Festival Kuliner Palembang, Kompetisi Barongsai, Fashion Show Chinese Modern, Pawai Budaya, Festival Lampion hingga pesta kembang api dan laser. Tak ketinggalan dihadirkan tarian 1.000 tangan, melukis dari kopi, hingga festival naga ikut menyerukan Festival Imlek Indonesia 2017 di Palembang.

Yang istimewa, di acara ini nantinya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menghadirkan Udaya, salah seorang yang mengerti dan memahami cerita kedatangan Muhammad Chengho atau yang dikenal Laksamana Chengho sampai di Bumi Sriwijaya.

"Hari Raya Imlek adalah hari raya penting dan telah menjadi tradisi masyarakat Tionghoa sejak dulu. Pengenalan dan memasyarakatkan kembali budaya Tionghoa kepada masyarakat umum dan masyarakat Tionghoa khususnya akan menghidupkan kembali kebudayaan Tionghoa guna memperkaya khazanah budaya nasional sehingga tercipta kerukunan hidup yang baik antar sesama suku dan umat beragama, dalam lingkungan yang konduktif di dalam negara yang multikultural ini," terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Wawan Gunawan.

Esthy menambahkan, dengan adanya event ini, diharapkan bisa melestarikan budaya yang ada dan bisa lebih memperkenalkan Palembang ke tingkat nasional, bahkan ke tingkat dunia agar kunjungan wisatawan ke Palembang makin meningkat. Palembang memiliki potensi wisata alam, wisata budaya, Wisata sejarah dan religi, wisata Kuliner, seni dan tradisi, wisata seni budaya, wisata tradisi, wisata perkotaan dan perdesaan.

Menpar Arief Yahya menambahkan, Laksamana Chengho adalah seorang muslem yang memiliki sejarah dan kedekatan yang cukup kuat dengan bangsa ini. Terutama di daerah-daerah pesisir, yang masih memperlihatkan jejak-jejaknya.

"Dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II sangat mudah menuju lokasi acara di PSCC Palembang dengan kendaraan umum maupun pribadi. Juga tersedia banyak akomodasi di sekitar lokasi acara berupa hotel, hostel, wisma, homestay, dan penginapan lainnya," ungkap dia.

Data kunjungan wisatawan ke kota Palembang tahun 2015 tercatat sebanyak 1.732.303 orang terdiri 1.724.275 wisatawan nusantara (wisnus) dan 48.321 wisatawan mancanegara (wisman). Sedangkan jumlah wisman di 2016 meningkat 15,93 persen menjadi 64.257 pengunjung dibandingkan pada 2015 yang hanya sebanyak 48.321. Sedangkan untuk wisatawan nusantara (wisnus) pada 2016 mencapai 1,7 juta dari target.

Di 2017, pariwisata Sumsel tetap konsisten mempesona khalayak wisatawan. Bahkan, tetap menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang menjanjikan untuk terus bertambah baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Dalam beberapa tahun terkahir, terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, Pada 2018 nanti akan ada perhelatan pesta olahraga Asia, yakni Asian Games di Palembang ditargetkan jumlah kunjungan wisnus 3.759.888 dan wisman 36.409. ***