MEDAN - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencetak rekor tertinggi frekuensi transaksi perdagangan saham harian pada sesi perdagangan Rabu (8/2) sepanjang berdirinya PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada 13 Juli 1992 silam.

Kepala Komunikasi Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, BEI mencatat sebanyak 472.056 kali transaksi jual beli saham dan melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada 11 November 2016 yang tercatat sebesar 433.674 kali transaksi.

Pencapaian rekor ini menunjukkan bahwa BEI memiliki likuiditas yang terbaik di tahun ini dibandingkan dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Tenggara. "Dengan pencapaian ini, maka BEI berharap dan terus berupaya untuk menjadi Bursa terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang," katanya melalui siaran pers yang diterima.

Dia merinci, secara rata-rata frekuensi transaksi perdagangan harian saham di sepanjang 2017 telah mencapai 324.736 kali transaksi.

Jumlah tersebut tercatat lebih tinggi 22,94% dibandingkan rata-rata frekuensi transaksi perdagangan harian saham di 2016 sebesar 264.127 kali transaksi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup mengalami perubahan 0,38% atau 20,38 poin ke level 5.361,088 poin dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yang berada di level 5.381,475 poin.

Walaupun mengalami perubahan, namun jumlah tersebut masih lebih tinggi 1,22% dibandingkan posisi IHSG di penutupan perdagangan akhir tahun lalu sebesar 5.296,711 poin.

Kapitalisasi pasar BEI di perdagangan saat ini juga telah mencapai Rp 5.822,65 triliun atau meningkat 1,20% dibandingkan posisi di akhir 2016 sebesar Rp 5.753,61 triliun. "Dengan semakin prospektif serta semakin likuidnya perdagangan pasar modal Indonesia, diharapkan nilai kapitalisasi pasar BEI dapat terus meningkat dan mencetak rekor baru lainnya," ungkapnya.