JAKARTA - Sedikitnya 20 sellers diboyong Kemenpar ke Manila, dalam program 'Indonesia Tourism Table Top', di Diamond Hotel, Filipina, Kamis, 9 Februari 2017. Mereka dipertemukan dengan 30 buyers, industry pariwisata yang eksis di Filipina.

"Destinasi yang dipasarkan adalah 3 greaters Bali, Jakarta dan Kepri. Lalu ditambah dengan 10 destinasi branding dan beberapa dari 10 top destinasi prioritas yang sudah ready paket-paketnya," ungkap Rizky Handayani Mustafa, Asdep Pemasaran Mancanegara Wilayah ASEAN yang didampingi Budi Harjanti, Kabid Festival ASEAN.

Menurut dia, wisatawan asal Filipina itu lebih memilih leasure. Indonesia saat ini tengah gencar mempromosikan 10 destinasi wisata unggulan yang bisa menjadi alternatif kunjungan wisman. Ke-10 destinasi, antara lain ke Tanjung Kelayang (Belitung), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Danau Toba (Sumatera Utara), Labuan Bajo (NTB), Pulau Morotai (Maluku), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Pantai Tanjung Lesung, dan Kepulauan Seribu.

"Ke-10 destinasi wisata tersebut telah siap menyambut wisman, baik dari sisi Aksebilitas, Amenitas, dan Atraksinya," ungkapnya.

Filipina sendiri, menjadi salah satu pasar potensial wisman ke Indonesia di Asia Tenggara. Letak geografisnya juga tidak teramat jauh. Apalagi, akses penerbangan langsung dari Filipina ke Indonesia mulai banyak.

"Salah satu tema yang kami usung adalah Danau Toba, sebagai produk unggulan. Kita angkat perbedaan Danau Toba dengan Taal Lake yang ada di Filipina. Yang ditawarkan lebih dari sisi budayanya dan suku, serta atraksinya," terangnya.

Budi mengakui, Sales Mission juga akan digelar di Malaysia dan Vietnam pada bulan depan. Adapun program yang mengusung slogan Wonderful Indonesia itu menghadirkan sellers dan buyers untuk bisa melakukan B to B. "Di Filipina ini ada sekitar 20 seller dan 30 buyers," ujarnya.

Branch Manager Abbey Travel, Dudy Mayanto mengatakan, selama ini potensi pariwisata di Bali menjadi incaran wisatawan dari Filipina. Selama ini, dari sisi atraksi, amenitas, dan akses ke Bali sudah sangat memadai. "Melihat market Filipina selama ini destinasi utama wisata Indonesia dengan tujuan Bali, karena karakternya ingin menikmati wisata alam sekaligus belanja," katanya, disela 'Indonesia Tourism Table Top' itu.

Saat ini, lanjutnya, akses menuju Bali sudah dilayani penerbangan langsung dari Philiphinnes Airlines dan Chebu Airlines yang masing-masing memiliki jadwal 6 kali penerbangan setiap minggunya. Mayoritas yang memanfaatkan penerbangan tersebut masih dari personal. "Untuk di Abbey Travel, rata-rata per bulan ada 20 hingga 30 pasang wisatawan dari personal," ujarnya.

Melalui event Table Top ini, pihaknya berharap, pasar korporat dari Filipina menuju Bali pada khususnya bisa terus tumbuh. Apalagi, banyak paket-paket wisata yang kini mudah didapatkan dari biro-biro perjalanan. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya berharap jumlah penerbangan langsung dari Filipina ke Bali ditambah, khususnya dengan waktu yang tepat. Pasalnya, jadwal yang ada saat ini pada dino hari.

"Ini menjadi kendala bagi biro perjalanan wisata untuk paket wisata karena akan banyak waktu yang terbuang dan membuat pengeluaran bertambah bagi wisatawan yang harus menginap lagi untuk menunggu penerbangan pada dini hari," tegasnya.

Tahun ini, Kementerian Pariwisata RI agresif memasarkan 10 destinasi unggulan bagi wisatawan mancanegara, melalui 19 pintu masuk internasional. Berbagai produk dan atraksi sudah dipersiapkan untuk menyambut kunjungan wisatawan di masing-masing destinasi.

Pada tahun ini, Kementerian Pariwisata RI yang dipimpin Menpar Arief Yahya ini mentargetkan tingjat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebanyak 15 juta orang. Dari jumlah tersebut, 217.000 diantaranya dibidik dari negara Filipina. ***