MEDAN - Baru saja merayakan Hari Ulang Tahun ke-67 Satpol PP di Open Stage Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Medan, Rabu (8/2) kemarin. Pasukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah membuat kecemasan bagi masyarakat kota Medan hal ini terbukti.

Kosneadi (39) salah seorang pedagang kaki lima (PKL) di area Universitas Sumatera Utara (USU) terlibat tak berdaya setelah di keroyok Satpol PP yang tengah merazia tempat tersebut dari PKL.

Puluhan personel Satpol PP Kota Medan menertibkan ratusan PKL di Jalan Dr Mansyur Medan. Petugas Satpol PP mengejar dan memukul pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Akibatnya seorang pedagang menjalani perawatan intensif di RS USU, karena mengalami luka di kepala. Bahkan, gerobak berjualan pedagang dihancurkan anggota Satpol PP.

"Setelah petugas menjauh, saya naik dan lompat pagar masuk ke kampus. Saat melihat saya berusaha masuk ke kampus, petugas mengejar lagi. Untung saja, Satpam USU membantu dan mengusir petugas Satpol PP yang mengejar ke kampus," kata Kosneadi usai menjalani perawatan medis di RS USU, Jalan Dr Mansyur, Medan, Kamis (9/2).

Melihat kondisi Kosneadi yang mengalami luka, sekuriti USU membawanya ke RS USU. Kosneadi menderita luka memar di dada, kemudian pusing diduga akibat dipijak-pijak petugas Satpol PP. "Saya dituduh melempar batu, terus saya dikeroyok belasan Satpol PP. Setelah saya tidak bisa apa-apa, tiba-tiba mereka membuang saya ke gorong-gorong. Begitu, saya berupa naik dari parit, kepala saya dipukul pakai balok," ujarnya.

"Awalnya Satpol PP datang merazia, langsung main angkut-angkut gerobak, nggak terima adek ku ini diangkat gerobaknya, disitulah ributnya bang, belasan Satpol menghantami adekku, setelah banyak yang liat, Satpol PP itu kabur bang, ditinggalinnya adek ku gitu aja," ungkap siddi.

Siddi juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang buat laporan di Polrestabes Medan. "Abis kejadian itu, kami bawa adek kami berobat ke RS USU, dan saat ini adek ku dengan kakaknya sedang buat LP di Polres bang," ungkap Siddi.