MEDAN - Kegigihan dan pantang menyerah ditunjukkan oleh Ramadani Damanik, agar dapat mengenyam bangku kuliah. Ramadani yang kala itu gagal mendapatkan beasiswa Bidik Misi, terus berupaya agar dapat menempuh pendidikan.

"Saya merupakan anak pedagang cendol yang bisa dibilang minim secara perekonomian, jadi waktu itu saya nyaris tidak diizinkan kuliah di USU (Universitas Sumatera Utara) karena masalah biaya. Saya sempat melamar beasiswa namun gagal karena kesalahan prosedur administrasi dan kurangnya informasi pada saat itu," ujarnya saat ditemui Tribun di USU, Rabu (8/2/2017).

Tak ingin berhenti disitu, anak dari Sutrisno saputra dan Nur ana Damanik ini memohon kepada orangtuanya untuk diberikan kesempatan kuliah di USU. Orangtua Ramadani pun lantas mengizinkan dengan syarat dalam kurun waktu satu tahun harus mendapat beasiswa agar tetap bisa kuliah di USU.

"Karena syarat dari orangtua itu, saya mulai berjualan untuk menambah penghasilan selama kuliah. Saya berjualan Molen Arab, Keripik, dan banyaklah yang saya jual," kenang Mahasiswa Ilmu Komputer angkatan 2013 yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Sahabat Beasiswa untuk Negeri (SABUN).

Ia menceritakan pada akhir 2013 lalu, dirinya mulai bergabung dengan komunitas SABUN, dan membawanya mendapatkan beasiswa sesuai yang ia inginkan.

"Saya mulai menjadi volunteer SABUN di akhir tahun 2013. Saya berharap bisa mendapatkan beasiswa dari komunitas ini. Alhamdulillah, diberikan izin oleh Allah SWT, saya mendapatkan beasiswa yaitu BBM (Bantuan belajar Mahasiswa) dan RKPPSDMS (Rumah Kepemimpinan Program Pembinaan Sumber daya manusia startegis). Saya mendapatkan fasilitas yang lebih dari apa yang saya inginkan, mulai mendapat asrama gratis ,uang pembinaan, baik dari kampus dari RKPPSDMS," bebernya.

Pengalamannya tersebut membuatnya bersemangat untuk berbagi kepada setiap orang yang mungkin memiliki pengalaman serupa dengan dirinya. "Dari situ ingin berbagi agar tidak ada orang yang putus sekolah hanya karena sulitnya perekonomian keluarga. Dengan berkontribusi bersama SABUN," ungkapnya.

Sahabat Beasiswa untuk Negeri atau disingkat SABUN. Merupakan Komunitas yang didirikan pada 5 November 2013 silam, di Universitas Sumatera Utara. Dengan kehadiran Komunitas yang berjiwa relawan ini, diharapkan lebih banyak lagi siswa-siswa dari berbagai pelosok negeri bisa mengikuti Pendidikan yang layak hingga PerguruanTinggi sesuai dengan visi SABUN.