BALIKPAPAN - Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Malaysia usai dihantam ombak besar. Kapal yang mengangkut 15 orang WNI dan berlayar menuju Sungai Nyamuk, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, terbalik dan karam di perairan Batu Payung, Tawau, Malaysia. Dua orang dilaporkan selamat, 13 orang lainnya dikabarkan hilang.

Dua orang sepasang suami istri, lolos dari insiden itu, hingga akhirnya berenang ke sebuah pantai, dan ditemukan nelayan yang sedang mencari ikan, Safar (57), yang tinggal di Batu Payung, Tawau, Malaysia.

Kepada Safar, 2 orang selamat itu, bercerita perihal kejadian nahas yang dialaminya.

"Kejadian itu benar, dan sudah dikonfimasikan kepada polisi daerah Tawau, juga Konjen RI di Tawau, Krisna Djaelani," kata Kepala Basarnas Kalimantan Timur-Kalimantan Utara kantor SAR Balikpapan Mujiono, sebagaimana disampaikan Kasi Operasi Octavianto, dalam keterangan resmi, Kamis (9/2) dini hari.

"Saat ini masih ada 13 orang penumpang yang dikhawatirkan menjadi korban, termasuk nahkoda, dan juga seorang bayi. Dua orang suami istri korban selamat, dibawa ke rumah sakit Tawau," ujar Octavianto seperti diberitakan merdeka.com.

Octavianto menerangkan, beberapa saat pasca kejadian, tim pos SAR Nunukan di Kalimantan Utara, bersama dengan berbagai pihak di perbatasan RI-Malaysia, dibantu Konjen RI di Tawau, telah mempersiapkan segala sesuatu diperlukan untuk melakukan pencarian.

"Semua pihak dalam posisi siap melaksanakan operasi SAR di sekitar perairan itu," sebut Octavianto.

Koordinasi intensif RI dan Malaysia terus dilakukan, mengingat lokasi kejadian berada di perairan Malaysia.

"Ya, disebabkan lokasi kejadian masuk Malaysia, tim Basarnas bersama unsur SAR lainnya, terus mengintensifkan koordinasi bersama pihak berwenang di Malaysia," terangnya.

Adapun yang terlibat dalam upaya pencarian dari pihak Indonesia, melibatkan pos SAR Nunukan, Polair Nunukan, kantor pelabuhan Sungai Nyamuk, KSOP Nunukan, Satgas Marinir Sebatik, Satgas Pamtas serta Konjen RI di Malaysia.
Sementara dari Malaysia adalah kepolisian diraja Malaysia, pemerintah Malaysia yang mengurusi soal perairan serta angkatan laut Malaysia. (mdk)