AMBON - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menerima kunjungan Chief of Army Australia. Maksud kedatangan tersebut, Australia ingin menyampaikan pesan penyesalan atas insiden plesetan 'Pancagila' dalam materi pelatihan di pangkalan militer.

"Ya saya hampir terlambat datang ke sini karena Chief or Army datang ke sini untuk bersama-sama KSAD menghadap saya membawa pesan Chief of Defense Australia menyampaikan, yang pertama, menyampaikan pesan dari panglima Australia bahwa angkatan darat menyesalkan kejadian tersebut, baik angkatan daratnya maupun angkatan bersenjatanya," ujar Gatot setelah menghadiri Gala Dinner Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di Islamic Center Ambon, Maluku, Rabu (8/2/2017).

Dalam pertemuan itu, Australia menyampaikan bahwa kejadian tersebut tidak mencerminkan sikap institusi, melainkan perorangan.

"Itu bukan cermin dari institusi, tapi itu cermin perorangan," kata Gatot.

Oleh karena itu, Australia mengambil langkah untuk menutup sekolah tersebut. Hal itu dilakukan karena mereka menyadari bahwa kurikulumnya tidak sesuai.

"Untuk itu, telah mengambil langkah menutup sekolah tersebut. Kemudian mengevaluasi kurikulumnya karena mengakui kurikulumnya tidak benar," terang Gatot.

"Dan yang paling penting adalah melaksanakan proses dan menghukum, baik kepala sekolahnya sampai personel-personel yang bersangkutan, dengan hukuman yang berdampak kepada kariernya," lanjutnya.

Gatot mengapresiasi itikad baik dari Chief of Defense Australia untuk menyampaikan langsung maksudnya kepada dia. Atas niat baiknya itu, Gatot pun mengucapkan terima kasih.

"Saya ucapkan terima kasih dan salam untuk Chief of Defense Force. Atensi saya terima kasih atas itikad baiknya untuk melalukan langkah-langkah dan menyampaikan kepada saya," katanya.

Namun Gatot menegaskan bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Seluruh rakyat Indonesia, kata Gatot, rela mengorbankan nyawa demi mempertahankan ideologinya.

"Biar saya jelaskan bahwa dalam pembukaan UUD 1945 bahwa bangsa Indonesia itu cinta damai, ikut serta melaksanakan ketertiban dunia sehingga bangsa Indonesia berprinsip zero enemy. Tetapi dalam pembukaan UUD juga tercantum Pancasila sebagai ideologi dan seluruh rakyat Indonesia berani mengobarkan nyawanya untuk menjaga ideologi," tegasnya.

Sebelumnya, Gatot sempat mengatakan pihak militer Australia dalam waktu dekat akan menyampaikan hasil investigasi terkait dengan plesetan 'Pancagila'. Plesetan inilah yang menjadi salah satu penyebab TNI menghentikan sementara kerja sama dengan Australia.

"Saya telah menerima surat dari Panglima Australia, Chief of Defense Force Air Chief Marshal Mark Binskin, bahwa tanggal 8 nanti Chief of Army akan datang ke Indonesia menemui KSAD dan saya sambil menyampaikan hasil investigasi," ujar Gatot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017). (dtc)