JAKARTA - Peristiwa penggerudukan rumah mantan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono sempat bikin heboh pada Senin kemarin. Pihak mahasiswa yang melakukan aksi membantah menggeruduk.

Panitia Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia menggelar konferensi pers untuk menanggapi penggerudukan ini. Mereka menjelaskan, ini bermula dari datangnya mantan Ketua KPK Antasari Azhar di lokasi jambore di Cibubur pada Minggu (5/2).

"Pada malam kedua, itu pure acara mahasiswa. Ada tamu yang tak diduga, yaitu Antasari Azhar. Dia menjelaskan bagaimana kronologi dia menjadi ketua KPK, menjelaskan ada indikasi kriminalisasi. Karena waktu beliau bekerja keras, luar biasa, beliau bilang banyak menjebloskan orang dekat penguasa ketika itu," kata ketua Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia, Septian Prasetyo, dalam konferensi pers di Kampus STMIK Raharja, Jl Jenderal Sudirman, Tangerang, Selasa (7/2/2017).

Dari pemaparan Antasari itu, mahasiswa lantas menggelar sidang pleno. Mereka bersidang sampai pagi membahas salah satu pemaparan Antasari mengenai banyak kasus korupsi yang pengusutannya belum tuntas.

"Sampai jam 6 pagi. Sangat sulit sekali menampung semua aspirasi teman-teman," ujar Septian.

Disimpulkan dari sidang panel itu, para mahasiswa ingin agar kasus korupsi di masa lalu dan juga saat ini diusut tuntas. Dari situlah mahasiswa memutuskan untuk melakukan aksi sosialisasi.

"Kita ingin kasus korupsi di rezim sebelumnya dan rezim ini diusut tuntas. Lalu timbul perdebatan panjang bagaimana cara kita melakukan sosialisasi tentang hasil pertemuan ini. Ke mana arah kita melakukan sosialisasi. Kesepakatan secara keseluruhan, kita bagikan selebaran di dua titik, Kuningan dan DPR," kata Septian.

Septian mengatakan aksi itu murni inisiatif dari mahasiswa. Antasari tidak ikut campur.

"(Lokasi itu) hasil kesepakatan dari kawan-kawan," sambungnya.

Terkait izin dan akomodasi yang mereka gunakan, panitia membenarkan tak punya izin dari polisi. Menurut mereka, aksi yang dilakukan bukan kategori demonstrasi.

"Kita memang tidak pakai izin karena kita cuma bagi-bagi selebaran. Tidak ada teriakan tangkap SBY. Kalau akomodasi, mungkin kawan dari daerah ini dapat sumbangan. Dari kampus juga, transportasi kita pakai bis," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Antasari Azhar mengakui bahwa dirinya datang ke lokasi jambore. Namun dia memastikan datang karena diundang panitia.

"Betul saya hadir sebagai pembicara karena diundang panitia," kata Antasari. (dtc)