MEDAN - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera bagian Utara Lukdir Gultom menilai, penyaluran kredit berbunga rendah tersebut mampu mendorong pertumbuhan penyaluran kredit perbankan Sumut pada tahun ini yang ditargetkan sebesar 9%-12%.

"Kami telah menyiapkan berbagai program inisiatif untuk Sumut pada tahun ini, salah satunya kredit bersuku bunga rendah. Kami berharap program ini bisa bersaing dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Bank Sumut sudah lebih dulu melakukannya, dan kami mengapresiasinya," jelas Lukdir.

OJK Sumbagut juga berharap inisiatif ini diikuti oleh perbankan lain di Sumut. Lukdir meminta Bank Sumut juga menyosialisasikan kredit SIPP lebih luas.

Pada 2016, pertumbuhan aset Bank Sumut mencapai 8,5%, dan penyaluran kredit tumbuh 4,5%. Perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit perseroan terjadi terutama karena penurunan harga komoditas unggulan seperti CPO dan karet, termasuk emas.

Kendati demikian, Bank Sumut masih menduduki peringkat kelima dengan aset tertinggi bank pembangunan daerah secara nasional di bawah Bank Jawa Barat, Bank Jatim, Bank Jateng, dan Bank DKI. Beberapa sektor yang menjadi fokus bisnis Bank Sumut pada tahun 2017 yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan, perikanan dan pertanian.