SIMALUNGUN - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Tengku Erry Nuradi menanam padi di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Batubara secara serentak, Senin (6/2/2017). Gubsu mengajak seluruh lapisan masyarakat Sumatera Utara, terutama para petani dan stakeholder terkait untuk meningkatkan swasembada beras. Gubsu Erry menyebutkan, tahun 2017 ini pemerintah melalui APBD mengalokasikan anggaran Rp 169 miliar untuk Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura. Dari jumlah tersebut sekitar Rp 13 miliar lebih dialokasikan untuk Kabupaten Simalungun yang merupakan salah satu centra tanaman pangan di Sumut khususnya untuk bidang tanaman pangan dan Holtikultura.

“Simalungun merupakan salah satu centra utama produksi padi di Sumut. Kontribusinya terhadap Provinsi Sumut sebesar 14,67 persen pada tahun 2015 lalu. Potensi luas tanam baku lahan sawah seluas 35.255 hektar terdiri dari 35.060 hektar sawah beririgasi dan 195 hektar sawan non irigasi. Khususnya Kabpaten Simalungun Provsu memberikan anggaran khusus untuk bidang tanaman pagan dan hortikultura Rp13 miliar lebih,”ujar Gubsu Tengku Erry Nuradi saat menghadiri Gerakan Tanam Serentak Tahun 2017 dalam rangka Mendukung Percepatan Tanaman Padi Sawah di Dusun I dan II Nagori Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Senin (6/2/2017).

Usai dari Simalungun, Gubsu dan rombongan juga menanam padi di Kecematan Telawi, Kabupaten Batubara. Hadir dalam rombongan anggota DPRD Sumut Jan Toguh Damanik, Zahir, Aripay Tambunan dan Robby Harahap. Plt Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Provsu Azhar Harahap, Ketua TP PKK Provsu Evi Diana Erry. Di Simalungun dihadiri Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga, FKPD, tokoh agama, tokoh masyarakat lainnya. Sementara di Batubara diahdiri Bupati OK Arya Zulkarnain, masyarakat dan ratusan prajurit TNI.

Lebih lanjut dikatakan Gubsu, pada periode tanam 2016 sampai maret 2017 Pemprovsu menarget luas tambah tanam padi di Kabupaten Simalungun seluas 53.431 hektar dan terealisasi 30.322 atau sebsar 56,66 peseren.   Dikatakan Gubsu untuk mendukung keberhasilan upaya khusus (Upsus) dalam peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai di Sumut maka gerakan percepatan tanam perlu segera dilaksanakan.

Percepatan tanam ini harus dilakukan dengan pengolahan segera setelah panen, mobilisasai alat pertanian, penyemaian diluar lahan sawah dan juga penggunaan benih unggul. Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan tanaman pangan dan holtikultura Pemprovsu pada tahun 2017 mengalokasikan bantuan benih padi hibrida sebanyak 75 ton untuk petani seluas 3.000 hektar, desa mandiri benih seluas 30 hektar, budidaya padi hazton 200 hektar, budi daya padi organik 40 hektar, subsidi benih seluas 10 ribu hektar atau sebanyak 250 ton lebih.

Upaya lainnya yakni peningkatan produksi untuk 12 ribu hektar benih jagung sebanyak 180 ton lebih, bantuan alat tanam padi atau caplak 800 unit, sarana pengolahan pupuk organik 12 unit, bantuan alat mesin pertanian 6 unit, mesin Corn sheller 13 unit.

“Diharapkan melalui gerakan tanam serentak dan bantuan benih dalam rangka percepatan luas tanam padi di Kawasan Simalungun dan kabupaten lain seperti Delsierdang, Sergai, Batubara, Tobasa, Taput dan Tapetng , dan Tapesel  akan memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian luas tambah tanam padi di provinsi Sumatera Utara. Selain upaya khusus tadi, Provsu juga berperanserta dalam upaya khusus peningkatan produksi bawang merah dan capai merah. Selesai dari sini kami akan bergerak ke kabupaten Batubara mengikuti kegiatan serupa sekaligus panen raya cabai,”ujar Gubsu.

 Terkait luas tambah tanam Pemprovsu menarget periode tanam oktober 2016 sampai maret 2017 sebanyak 523.041 hektar. Hingga saat ini terealisasi 370.507 hektar atau 70, 84 persen. Dijelaskannya, dalam rangka mempertahankan swasembada pangan Provsu telah mengambil beberapa langkah guna mendorong percepatan tanam, peningkatan indeks petanaman untuk mengejar target tanam, memberikan bantuan benih pupuk organik dan unorganik, pestisida dan alat mesin pertanian baik itu pada pra tanam maupun pasca panen. Langkah selanjutnya perbaikan jaringan irigasi pada jaringan tersier, penerapan teknologi jajarlegowo, penggunaan benih hibrida, dan terakhir mendorong perluasaan tanam padi, jagung dan kedelai dengan areal tanam yang selama ini belum dimanfaatkan.

“Tadi pak Wakil Bupati menyampaikan ada beberapa irigasi yang harus menjadi perhatian Pemprovsu di Simalungun. Tentunya silahkan anti Bapak sampaikan usulan tersebut sehinga akan segera ditindaklanjuti dinas perairan Sumut,”ujarnya lagi.

Untuk tahun 2017, lanjut, Pemprovsu juga mengalokasikan kegiatan pengembangan kawasan bawang merah 40 hektar, cabai merah 65 hektar dengan harapan bantuan tersebut dapat menjaga stabilitasi harga cabai dan bawang merah.

“Kita harap keyanikan untuk mengasilkan swasembada pangan dapat terwujud jika kita merlakukan kerja tim. Apalagi Sumut sudah ditetapkan sebagai salah satu lumbung padi di Indonesia. Ini membutuhkan dukung berbagai pihak, Pemda dan TNI serta stake holder dan elemen masyarakat lainnya,”harap Gusbu Tengku Erry sembari mensosialisasikan terkait reward kepada daerah yang mampu mempertahankan luas tanam pangan. Untuk penghargaan ini Pemprovsu telah menganggarkan di dalam APBD 2017 sebesar Rp 20 miliar.(***)