JAKARTA - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Teten Masduki membantah telah melakukan provokasi saat hadir bersama sejumlah menteri memenuhi undangan panitia Jambore Nasional Mahasiswa ke-2 di Cibubur, Jakarta Timur.

Diketahui, hari ini ada ratusan mahaswa peserta Jambore melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta.

Sebelum ke kompleks Parlemen di Senayan, mereka berdemonstrasi di kediaman Presiden RI ke-6 di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/2).

"Tidak ada provokasi, itu pertemuan terbuka dihadiri mahasiswa ratusan dan seribuan lebih. Tidak ada provokasi, ‎siapa yang berani, itu pidana," kata Teten di kompleks Istana Negara, Senin.

Teten mengakui kehadirannya di sana mewakili pemerintah, untuk menyampaikan sejumlah program yang berjalan dua tahun terakhir.

Bahkan dia terlibat dialog dengan mahasiswa terkait dana desa, pemberantasan korupsi dan isu kebangsaan.

Dalam pertemuan itu, katanya, banyak hal yang ditanyakan mahasiswa kepada pemerintah, mulai dari program pembangunan hingga masalah stabilitas nasional, keutuhan NKRI.

"Malah mereka kritis terhadap pemerintah Jokowi-JK, dan mahasiswa seperti itu. Saya juga seperti itu waktu mahasiswa," ujar salah satu pendiri ICW ini.

Sebelumnya Angkatan Muda Demokrat (AMD) menyesalkan kegiatan Jambore Nasional Mahasiswa ke-2 yang dilaksanakan di Cibubur pada tanggal 4-6 Februari 2017.

Ketua Umum AMD Boyke Novrizon dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, acara tersebut telah dipolitisasi menjadi ajang untuk mengecam Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

“Kami Memiliki bukti kuat atas pendidikan fitnah bermotif provokatif di sana. Mahasiswa disuruh untuk meneriakan yel yel “tangkap SBY”,” ujar Boyke.

Dia juga mempertanyakan sejumlah pejabat yang hadir di acara tersebut. Apakah mereka hadir atas inisiatif sendiri atau perintah presiden.

“Apakah Kehadiran Saudara Teten Madzuki (Kepala Staf Kepresiden RI), Amran Sulaiman (Menteri Pertanian RI), Rudiantara (Menteri Kominfo RI) dan Kofifah Indar Paranawansa (Menteri Sosial RI) merupan inisiatif mereka sendiri sendiri atau atas perintah Bapak Presiden?” tanya Boyke.(fat/jpnn)