JAKARTA - Sekelumit Kisah di Pasar Sudirman bagi warga Negara Malaysia, Pasar Sudirman miliki arti sendiri. Keunikan belanja dengan cara tawar menawar membuat pelancong asal Jiran kerap mengunjungi pasar itu ketika berkunjung ke Pontianak.

Sebagian besar masyarakat Pontianak, Pasar Sudirman sudah tak asing di telinga. Pasar di Jalan Nusa Indah itu menjadi surga belanja bagi orang Pontianak. Tak heran jelang hari besar keagamaan pasar ini disemuti pengunjung yang berburu kebutuhan sandang.

Pasar yang sudah berdiri sejak puluhan tahun silam itu menjadi saksi roda perjalanan perekonomian Pontianak. Diketahui sebelum miliki pusat perbelanjaan moderen, di Sudirman inilah warga mencari kebutuhan sandangnya.

Cara belanja di Sudirman agak beda dengan belanja di mal atau Supermarket. Di pasar yang banyak lorong itu menawarkan harga fluktuatif bagi konsumen. Di sana apabila pembeli lihai menawar dipastikan harga pakaian yang diingini dapat lebih murah. Namun jika pembeli tak pandai menawar maka harga satu pakaian bisa selangit. Oleh karena itu tawar menawar harga jadi keunikan di Pasar Sudirman.

Selain itu, pasar ini miliki ciri khas lain. Saat memasuki lorong-lorong itu, jangan heran jika pedagang sok kenal dan ramah menyapa pembeli. Karena yang dilakukan itu merupakan trik pedagang untuk menarik pengunjung untuk singgah ke tokonya. Mungkin hal menarik seperti ini tak ditemukan di daerah lain.

Mohsen, pedagang di Pasar Sudirman kerap kali menjumpai pembeli asal negeri Malaysia berbelanja. "Mereka itu (pembeli dari Malaysia) biasa belanja dalam jumlah banyak. Apalagi kalau sudah percaya dengan kita dipastikan kalau ke Pontianak akan belanja ke tempat kita lagi," tuturnya.

Sebagian pelanggan Malaysia yang pernah dilayani dia bertipe cerewet. Itu karena mereka lebih mengutamakan kualitas produk yang baik dengan pelayanan dari pemilik toko yang maksimal. Untuk mengetahui konsumen dari Malaysia, kata Mohsen, tak susah. Dari logat melayu yang digunakan bisa ditebak bahwa pelanggan yang datang berasal dari Malaysia.

"Logat melayu Pontianak dan Malaysia berbeda. Jadi gampang nebaknya," ujar dia.

Pontianak Post juga mendapatkan salah satu pengunjung Malaysia yang pernah belanja di Pasar Sudirman. "Saat berkunjung ke Pontianak saya bersama teman selalu ke Sudirman. Di pasar ini enak karena bisa tawar menawar," ujar Shakira. 

Pengalaman dia saat belanja ke sana begitu menyenangkan. Ada tantangan tersendiri untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Di pasar itu tawar-menawar harga antara konsumen dan pedagang berlaku. Beda dengan tempat mal yang mencantumkan harga pas tiap itemnnya. 

Menurut dia, Pasar Sudirman merupakan surga belanja di Pontianak. Di dalam pasar itu ada bermacam barang disediakan, mulai dari kebaya, dress dan pakaian cantik hingga sepatu dan sandal. "Asal pandai menawar sama peniaga kita dapat barang murah," ucapnya berlogat Malaysia.

Menurut dia, Pasar Sudirman miliki keunikan tersendiri. Pelayanan orang Pontianak juga sangat baik terutama saat melayani jual beli sama orang luar. Saat dirinya belanja di sana, pedagang setempat sudah mengetahui bahwa dirinya berasal dari Malaysia. "Dari logat bahasa mereka bisa menebak saya dari mana. Sambil gurau, pedagang mengatakan saya saudara Upin Ipin," ucapnya tersenyum.

Sekembalinya dia ke negaranya, keunikan Pasar Sudirman akan diceritakan pada sanak keluarganya. Jadi apabila berkunjung ke Pontianak, pasar ini merupakan salah satu referensi yang wajib dikunjungi oleh pelancong. Meski uang habis banyak, ia merasa tak masalah karena kualitas barangnya juga bagus. “Barang yang dijual beda dengan di Malaysia. Kalau boleh mau ke Pontianak kali kedua saye akan ke sana lagi. ***