MEDAN - Aroma tak sedap tercium saat melintasi area Pasar Sukaramai. Berbagai sampah sisa dagangan bertumpuk seakan menjadi median jalan atau pembatas tengah jalan. Seorang pedagang singkong berinisial SS menyebutkan, bahwa tumpukan sampah selalu terjadi saban hari. Walau berjualan di badan jalan, SS wajib membayar uang kebersihan sebesar Rp 2.000 per hari.

"Sebenarnya setiap malam sampah itu diangkat. Tapi setiap pagi bertumpuk lagi karena sisa bongkaran barang dagangan ditaruh di tengah. Pak Zul yang ngutip uang sampah," ucap SS di Pasar Sukaramai.

Tak hanya tumpukan sampah, kemacetan juga terlihat di sekitar pasar lantaran ratusan pedagang berjualan hingga di tengah badan jalan. Becak yang menunggu penumpang juga menambah semrawut lalu lintas.

Menilik hal ini, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Muhammad Sofyan mengaku akan bersikap tegas. Sofyan menuturkan ada dua pasar yang menjadi fokus pihaknya, yakni Pasar Sikambing dan Pasar Sukaramai. "Sikambing dan Sukaramai nanti akan ditertibkan. Jadwalnya rahasia," ucap Sofyan.

Ia menjelaskan telah mengeluarkan surat peringatan kedua kepada para pedagang 'nakal' di Pasar Sukaramai. "Pasar Sukaramai sudah ada dua surat. Jadi tinggal kita tertibkan. Kalau Sikambing tak perlu surat. Sudah Berulang-ulang kita surati, mereka memang bandal, nanti langsung kita tertibkan saja," sambungnya.

Hal ini turut dibenarkan oleh pedagang ikan Pasar Sukaramai. Pria yang tak mau disebutkan namanya ini mengaku, bahwa surat Satpol PP telah ia terima sejak dua minggu yang lalu. "Kayaknya pertengahan bulan ini akan ditertibkan, Bang. Surat sudah saya terima sejak dua minggu yang lalu," jelasnya.

Ia mengaku berjualan di badan jalan lantaran untuk mencari keuntungan yang lebih besar, dikarenakan berjualan di luar lebih banyak pembeli. Apabila ditertibkan ia tidak akan memberikan perlawanan. "Kami memang salah. Gak akan melawan lah," ucap pria yang mengaku sudah berjualan selama dua tahun ini.

Pasar Sukaramai memiliki tiga lantai. Berdasarkan pantauan Tribun, di lantai satu para pedagang berjualan daging, ikan, dan sayuran. Terlihat banyak lapak yang masih kosong, namun diperkirakan tak cukup menampung pedagang di luar area pasar. "Masih banyak yang kosong, Bang. Tapi gak cukup lah menampung semua yang di luar," ucap pedagang daging yang tak mau menyebutkan namanya.

Sedangkan di lantai dua dan tiga para pedagang mayoritas berjualan baju dan perhiasan. Tak berbeda dengan lantai satu, mayoritas kios di lantai dua dan tiga juga masih kosong.