JAKARTA - Tiga kru pesawat Lion Air JT745 dinonaktifkan. Hal ini karena mereka sedang dalam penyelidikan dugaan mengajak penumpang merokok di kokpit saat mengudara.

"Saat ini mereka telah kami nonaktifkan sambil menunggu hasil pendalaman dari Kementerian Perhubungan," ungkap Public Relation Manager Lion Air, Andy M Saladin seperti diberitakan detikcom, Jumat (3/2/2017).

Mereka yang dinonaktifkan adalah seorang pramugara, kopilot dan pilot yang bertugas di penerbangan Lion Air JT745 rute Makassar-Denpasar pada 9 Januari lalu.


Sebelumnya Andy menjelaskan bahwa pihaknya juga sedang melakukan pendalaman internal selain dari Kemenhub.

Sebelumnya diberitakan, gadis muda, AR (20), menceritakan kisah yang dialaminya ketika menjadi penumpang Lion Air JT745. Ia diajak merokok di kokpit dan ditawarkan minuman alkohol.

"Penerbangan Lion Air JT745 Makassar-Denpasar pada tanggal 9 Januari 2017 lalu," kata AR sebagaimana disampaikan pengacaranya, Elyn dan Tony, di Denpasar, Bali, Jumat (3/2/2017).

AR duduk di kursi 34D yang kemudian diminta pindah oleh seorang pramugari ke baris kuris nomor 1. AR pun pindah karena pramugari menyatakan pilot pesawat tersebut mengenal dirinya.

"Saya pindah ke depan, dan saat pesawat sudah terbang, tiba-tiba pramugara panggil nama saya dan menawarkan saya minum teh atau kopi. Saya bilang, saya mau teh," ujar AR.

Kemudian, menurut AR, pramugara itu menanyakan dirinya perokok atau bukan, yang kemudian pramugara tersebut mengajaknya ke kokpit untuk merokok. AR heran, namun ia mengikuti pramugara yang mengetuk pintu kokpit lalu dibuka oleh sang pilot.

"Di dalam saya lihat sudah ada asbak dengan 3 puntung rokok," ucap AR.

AR menyatakan tak mengenal pilot dan kopilot penerbangan tersebut. Walau dinyatakan tak kenal, pilot lalu mengatakan hal yang membuat AR tak nyaman.

"Saya bilang kita nggak pernah kenal sama sekali, terus si captain sama kopilotnya ketawa. Dia bilang, namanya juga cowok, usaha. Dia bilang seperti itu sambil ketawa," imbuh AR.

Tak lama kemudian, AR ditawarkan rokok kembali dan ia melihat pramugara, pilot dan kopilot merokok di dalam kokpit. Tak hanya itu, si pramugara juga menawarkan minuman beralkohol kepada AR.

"Saya bilang, kok di pesawat ada begituan, ini kan pesawat, bukan bar? Dia jawab, nggak apa-apa, santai saja, apa sih yang nggak ada dan nggak bisa kita adain. Dia bilang begitu," pungkas AR.

30 Menit sebelum mendarat, AR lalu kembali ke kursinya dan keluar dari pesawat terakhir. Ia disapa oleh pilot, kopilot dan pramugara tersebut, namun AR tak menghiraukan lalu melaporkan pengalamannya ke otoritas Bandara Ngurah Rai. (dtc)