JAKARTA - Seniman Betawi Jaja Miharja ikut menghadiri kunjungan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) ke Kantor Pusat MUI, Jumat (3/2). 

Kedatangannya bersama GNPF MUI dalam rangka memberikan dukungan moril kepada Ketua MUI KH Ma'ruf Amin yang dituding memberikan keterangan palsu saat bersaksi di sidang kedelapan Basuki T Purnama alias Ahok.

Jaja sendiri mengaku sakit hati, Kiai Ma'ruf dituding sengaja mengeluarkan fatwa Ahok menistakan agama atas perintah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kalau gua boleh ngomong. Gua sakit hati kalau Kiai gua diginiin," kata Jaja di Kantor Pusat MUI, Jalan Proklamasi No 51, Jakarta Pusat, Jumat (3/2).

Aktor senior ini mengaku turut prihatin atas apa yang menimpa guru mengajinya tersebut. "Iya Ayah (Jaja) kan orang Islam turut prihatin dong. Dia (Kiai) yang ngajarin gua ngaji kok," ungkap Jaja.

Hasil pertemuan tersebut, kata dia, GNPF meminta agar kasus Ahok tersebut bisa dibawa ke pihak kepolisian untuk proses.

"Nah tadi hasil pertemuan silahturahmi, dia (Ahok) mesti diproses," tegas Jaja.

Terkait pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta 15 Februari nanti, dia berpesan agar benar-benar dikawal. "Kalau sekarang ini soal pilkada harus dijaga hati-hati," pesannya.

Tak hanya itu, sebagai salah satu tokoh Betawi dia mengimbau agar tak memilih pasangan petahana Basuki- Djarot.

"Saya sebagai orang Betawi, orang paling tua di Betawi, mewakili Betawi deh enggak usah nusuk die (coblos Ahok). Paham. Itu aja. Assalamualikum," tegas Jaja. (mdk)