MEDAN - Warga kawasan Jalan Sei Kenangan, Sei Tualang Raso, Tanjung Balai, Sumut, Kamis (2/2), dua kali geger. Pertama, mereka menemukan bayi laki-laki dibuang di tempat mandi warga. Geger kedua, ternyata pelakunya pasangan yang 'menikah' sejenis.

Bayi mungil itu ditemukan di tempat mandi di belakang rumah warga bernama Hendra, sekitar pukul 04.30 WIB.

"Kami awalnya mendengar ada suara tangis bayi di belakang. Waktu kami lihat ternyata ada bayi yang sudah dibedung dibungkus. Ceceran darah juga ada di sana," kata Hendra.

Kejadian itu kemudian mengundang perhatian warga lainnya. Mereka berduyun-duyun datang ke lokasi. Penemuan bayi ini pun dilaporkan ke Polres Tanjung Balai. Petugas datang ke lokasi dan melakukan penyelidikan.

Kecurigaan muncul pada seorang warga, F (24), yang disebutkan terlihat membuang sesuatu ke kamar mandi itu. Kediamannya yang berada sekitar 50 meter dari lokasi kemudian didatangi.

Ternyata F dalam kondisi lemah dan mengaku sakit. Warga akhirnya memeriksanya dan memastikan perempuan itu baru melahirkan.

Kondisi ini mengejutkan warga. Soalnya, F selama ini mengaku duda beranak satu dan 'menikahi' seorang perempuan warga setempat, yaitu S (21). Pesta pernikahannya sekitar 4 bulan lalu, bahkan sempat berlangsung meriah di kampung itu.

"Kami sebagai tetangga terkejut karena kami menganggap dia (F) selama ini sebagai laki-laki. Kami terkejut, mengapa begitu. Waktu mengucap dulu sebagai laki-laki, ternyata sekarang perempuan dengan perempuan," kata Herman, seorang warga.

Peristiwa ini masih ditangani Polres Tanjung Balai. Mereka telah mengamankan F dan memeriksa saksi-saksi. "Orangtua bayi berikut bayi yang dilahirkannya telah kita bawa ke RSUD Tanjung Balai untuk mendapatkan perawatan," jelas AKP Y Sinulingga, Kasubbag Humas Polres Tanjung Balai.

Penyidik telah mengamankan F. Perempuan ini disangka melanggar Undang-undang Perlindungan Anak. Petugas juga masih memeriksa S, 'istri' F. Selain itu mereka juga memeriksa saksi lainnya.

Mengenai adanya dugaan pernikahan sejenis, polisi juga masih mendalami, termasuk mencari tahu ayah kandung si bayi.

"Masalah perkawinan sejenis masih dikembangkan, masih kami dalami," pungkas Sinulingga. (mdk)