JAKARTA - Panitia pelaksana Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, bakal mendaur ulang smartphone bekas menjadi medali untuk para pemenang.

Inisiasi seperti ini sejatinya pernah dilakukan pada Olimpiade Musim Dingin 2010 di Vancouver, Kanada.

Kala itu, hanya beberapa medali pemenang yang dibuat dari proses daur ulang papan sirkuit. Nah, pada Olimpiade 2020, 100 persen medali emas untuk pemenang bakal berbahan dasar smartphone yang didaur ulang.

"Saya pikir ada pesan yang penting atas gerakan ini untuk generasi masa depan," kata pesenam Kohei Uchimura. Ia sudah tiga kali memenangi medali emas di Olimpiade dunia.

Panitia pelaksana Olimpiade berharap dapat memproduksi 5.000 medali dari delapan ton logam pada smartphone bekas. Adapun jumlah smartphone bekas yang dibutuhkan berkisar 2.400 unit.

Menurut mantan atlet Amerika Serikat, Ashton Eaton, medali yang terpampang di leher pemenang Olimpiade selalu menorehkan kebanggaan tersendiri. Sebab, medali itu merupakan pengakuan atas kerja keras yang tak mudah.

"Ketika atlet di Tokyo memenangi medali, kebanggaan tak berasal pada emas, perak, atau perunggu. Kebanggaan terletak pada jati diri bangsa," ia menuturkan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (2/2/2017) dari Mashable.

Olimpiade Musim Panas baru saja diadakan pada 2016 lalu di Rio de Janeiro, Brasil. Tim Indonesia, yakni Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad, berhasil membawa pulang medali emas untuk mata olahraga bulutangkis ganda campuran. ***