JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa angkat bicara soal panti jompo dan panti asuhan yang dikelola Yayasan Tunas Bangsa terkait dugaan penelantaran penghuni panti.

Ia mengatakan panti tersebut pernah dilaporkan pada 2012 oleh Satuan Bakti Pekerja Sosial. Namun laporan tersebut tidak direspons.

Baca Juga: Lakukan Pencarian Hingga Dinihari, Polisi Kembali Temukan 7 Anak dari Panti Tunas Bangsa di Jalan Lili

"Pernah dilaporkan bahwa di sini ada pengasuhan yang kurang terstandar, tapi belum direspons," ujar Khofifah di Kementerian Sosial, Jalan Salemba Raya No 28, Senen, Kota Jakarta Pusat, Selasa, (31/1/2017).

Baca Juga: Ini Video Kak Seto Sambangi Gedung Tunas Bangsa Pekanbaru yang Dianggap Seperti Tempat Sampah

Izin dari panti tersebut dicabut pada 2011. Namun pihak yayasan mengajukan permohonan izin kembali pada 2014.

"Yayasan sebetulnya sejak 2011 sudah dicabut izinnya. Terakhir mengajukan 2014. Kalau sudah diputuskan ditutup, itu mungkin dikasih plang gede gitu, bahwa panti sosial ini sudah ditutup. Mohon masyarakat tidak melakukan aktivitas," imbuh Khofifah.

Baca Juga: Simak Pengakuan 5 Bocah Penghuni Panti Tunas Bangsa Pekanbaru

Untuk mencegah terjadinya kembali kasus seperti yang terjadi di Panti Tunas Bangsa, Khofifah mengajak peran aktif masyarakat. Sebab, peran aktif dan informasi dari masyarakat akan membantu pemerintah dalam mengambil tindakan selanjutnya.

"Di sini dulu ada panti apa, kan pasti dulu ada suara nangis, kenapa nangis-nya lebih kencang," katanya.

Ia juga meminta dinas sosial seluruh Indonesia segera melakukan monitoring kunjungan ke panti panti sosial, anak, lansia, orang dengan gangguan jiwa.

"Tolong segerakan melakukan kunjungan. Jadi, kalau kita sudah pernah ingatkan kasus A, kasus B, kasus C, jadi tolong dinsos tingkat dua melakukan kunjungan ke berbagai lembaga kesejahteraan sosial, terutama lembaga kesejahteraan sosial anak," ujarnya.***