JAKARTA - Sebanyak 8 atlet terbaik terdiri dari 4 putra dan 4 putri telah lahir pada Seleksi Nasional (Seleknas) yang digelar Pengurus Besar Kurash Indonesia (PB KI) di Ciloto, Jawa Barat, Kamis (26/1/2017).

Mereka akan diajukan ke Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk menjalani persiapan menuju Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

"Di Seleknas telah lahir juara sejati di 8 kelas terdiri dari 4 kelas pura dan 4 kelas putri yang dipertandingkan. Mereka akan diberikan tiket untuk menjalani pelatnas Asian Games 2018. Dan, PB KI akan langsung mengusulkan nama-nama mereka ke Satlak Prima," kata Sekjen PB KI, Kresna Bayu yang juga Ketua Panitia Pelaksana Seleknas di Jakarta, Senin (30/1/2017).

Kedelapan juara tersebut yakni putra- Aprilianda Adi Timur (Yogyakarta) di kelas 60kg, Moch Latif (Jawa Tengah/ 66kg), Nanda Bagus Yuniarta (Jawa Tengah/-73kg), Bagas ajaya Hartanto (Ypgyakarta/-81kg). Putri- Anggun Nurajijah (Jawa Barat/-48kg), Maria Magdalena Ince (Jawa Tengah/-52kg), Heka amaya Sari Sembiring (Sumut/-57kg), dan Chandra Ariati (Jawa Barat/-63kg).

Meski olahraga beladiri asal Uzbekistan ini baru resmi berdiri, kata Kresna Bayu, penampilan atlet kurash dari berbagai daerah cukup bagus.

"Dari segi teknik mereka cukup mumpuni dan tidak kalah dengan atlet kurash dari negara Asia. Mereka hanya butuh lebih banyak pengalaman bertanding di dalam maupun di luar negeri untuk bisa masuk dalam persaingan di tingkat Asia dan dunia," katanya.

Untuk menghadapi Asian Games 2018, kata Kresna Bayu yang juga mantan pejudo nasional, PB KI akan mengusulkan kedelapan atlet kurash terbaik Indonesia itu bisa menjalani program trainning camp di luar negeri.

"Kita akan mengusulkan ke Satlak Prima agar bisa memenuhi program trainning camp dan uji coba ke luar negeri. Sasaran kita sih Uzbekistan dan Rusia karena kedua negara itu memiliki event cukup banyak dan atletnya sangat berkualitas. Jadi, mereka bisa menambah pengalaman bertanding lebih banyak lagi untuk bisa meraih prestasi puncak di Asian Games 2018," katanya.

Sekadar gambaran, cabang olahraga Kurash merupakan seni olahraga tradisional berasal dari bangsa tatar Asia Tengah yang mendiami wilayah Uzbekistan saat ini.

Kurash memiliki pola dasar beladiri yang hampir sama dengan olahraga Judo dan Gulat yang sudah dikenal luas, namun yang membedakan Kurash ini hanya ada pada bantingan atas dan sangat ketat penilaian untuk memperoleh nilai mutlak.

Kekuatan dari cabang olahraga Kurash adalah kepedulian pemerintah Uzbekistan sebagai negara asal berkembangnya olahraga ini untuk mengembangkan dan membuat peraturan pertandingan baku dan terukur sehingga mampu diakui dan dipertandingkan diberbagai ajang multievent internasional.

Ajang multievent terbesar yang mempertandingkan cabang olahraga Kurash modern adalah Asian Games. Pertama kalinya Kurash diperkenalkan di Asian Games Doha Qatar tahun 2006 kemudian pada Asian Games Jakarta–Palembang 2018 menjadi salah satu cabang wajib dipertandingkan. Saat ini, International Kurash Association (IKA) sedang mengupayakan Kurash dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020. ***