PALUTA - Populasi sapi potong hingga akhir Desember Tahun 2016 di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Provinsi Sumatera Utara berjumlah 14.865 ekor. "Untuk produksi dagingnya mencapai berat 321,34 ton," kata Kadis Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Paluta Ir Marabangun, Minggu (29/1/2017), sebagaimana yang dilansir www.antarasumut.com.

Ia mengatakan dibanding Tahun 2015 peningkatan populasi sapi dan produksi daging di 2016 tidak begitu signifikan.

"Di 2015 populasi sapi di Paluta berjumlah 14.195 ekor dan di 2016 berjumlah 14.865 ekor artinya pertumbuhannya 670 ekor," katanya.

Produksi dagingnya juga tidak mencolok kenaikan cuma seberat 43,89 ton dari 2015 sebanyak 277,45 ton dan di 2016 seberat 321,34 ton.

"Awal Januari 2016 jumlah sapi potong daerah itu 14.195 ekor, hingga akhir Desember 14.865 ekor," ujarnya.

Sementara ternak sapi yang lahir di 2016 di Paluta berjumlah 1.931 di 2015 dengan jumlah 1.732 ekor.

Ternak yang masuk kedaerah itu di 2016 ada 1.378 ekor sedang di 2015 berjumlah 1.027.

Untuk pemotongan ternak 2016 sesuai data 2.179 ekor sementara di 2015 tercatat 1.881 ekor itu baik yang tercatat maupun tidak.

Sementara kematian ternak Paluta di 2016 mencapai 110 ekor lebih tinggi kematian ternak pada 2015 mencapai 176 ekor.

Ternak sapi yang keluar dari daerah itu 2016 sebanyak 350 ekor sementara di 2015 mencapai 1.016 ekor.

Dijelaskan Kadis Mara Bangun bahwa populasi ternak sapi potong itu berkembang di 9 dari 12 wilayah Kecamatan se-Padang Lawas Utara.

Yang terbanyak populasi ternak sapi selama 2016 berada di Kecamatan Padang Bolak berjumlah 5.819 ekor, disusul Halongonan 2.092 ekor, dan Simangambat 1.749 ekor.

Selanjutnya di Portibi 1.724 ekor, Padang Bolak Julu 1.554 ekor, Hulu Sihapas 842 ekor, Dolok Sigompulon 629 ekor, Batang Onang 227 ekor, dan Kecamatan Dolok 166 ekor.

"Dinas Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan optimis ternak sapi potong di Paluta untuk 2017 ini bisa meningkat dibanding 2016 dan 2015," kata Marabangun.

Upaya yang mereka lakukan dalam rangka mendongkrak populasi ternak sapi khususnya dengan cara menggiatkan Inseminasi Buatan (IB).