MEDAN - Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/BB Kololonel Edi membenarkan anggotanya telah mengamankan seorang pria mengenakan kaos dengan gambar palu arit.  "Benar tadi pagi ada diamankan seorang pria oleh petugas Bintara Pembina Desa (Babinsa) Rayon Militer (Ramil) 04/MK, Serda Maulizar dan kemudian diserahkan ke Komando Distrik Militer (Kodim)," katanya kepada GoSumut, Minggu (29/1/2017).

Orang nomor satu di Penerangan Daerah Militer ini menjelaskan, yang bersangkutan diamankan karena mengenakan kaos berlogo atau bergambar palu arit. 

"Setelah dilakukan pemeriksaan, guna proses selanjutnya, yang bersangkutan kita kenakan wajib lapor dan baju yang dikenakannya sudah diamankan," jelas Kapendam. 

Sebelumnya, Muhammad Zulkifli (32) penduduk Dusun V, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat yang tinggal sementara (Kost), di Jalan SM Raja Medan ini diamankan petugas Babinsa Ramil 04/MK dari Lapangan Merdeka, Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Medan Barat karena mengenakan kaos berlogo Palu arit. 

Petugas yang melihat Zulkifli di lokasi tengah memakai kaos putih bergambar logo palu arit langsung mengamankannya. Jelas saja pegawai salah satu maskapai penerbangan yang berkantor di Hotel Grand Mercure, Jalan Sutomo Nomor. 1 Medan terkejut dan menanyakan perihal dirinya diamankan.

Namun, setelah mendapat penjelasan mengenai kaos yang dikenakannya, selanjutnya Zulkifli diboyong ke Makodim 02/01 BS, Jalan Pengadilan Medan guna dimintai keterangan. 

Di hadapan petugas, Zulkifli mengaku, bahwa dirinya tidak mengerti mengenai logo pada kaos yang dipakainya. 

"Jujur, saya tidak mengerti makna dari logo kaos yang saya pakai ini. Saya cuma pekerja sebagai staff air line di hotel Grand Mercue. Tidak ada maksud dan niat saya mencemarkan atau mencari keributan, Pak. Saya memang mau lari pagi," akunya. 

Zulkifli menjelaskan, bahwa baju yang dikenakannya sudah lama dibelinya di depan Plaza Medan Fair. 

"Sejak dari tahun 2012 saya beli baju ini seharga Rp 35 ribu di depan Carefour," jelasnya.