MEDAN - Dua remaja asal Provinsi Aceh, MAA (15) dan ABSL (15) diduga terinfeksi bakteri yang menyebabkan penyakit difteri (infeksi tenggorokan). Saat ini, keduanya dirawat di ruang infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Selasa (24/1/2017). Kepala Sub Bagian Humas RSUPHAM, Masahadat Ginting melalui stafnya Khairul mengatakan, kedua pasien ini berasal dari satu pesantren yang sama. MA masuk ke rumah sakit milik Kemenkes RI pada Sabtu (21/1/2017) dan ABSL sehari sebelumnya, Jumat (20/1/2017).

"Riwayat dan gejalanya ditularkan melalui udara. Ciri-cirinya seperti nyeri menelan, sakit di tenggorokan dan lemas. Ada juga ditemukan bintik putih di tenggorokan," tuturnya.

Gejala klinis seperti ini, timpal Khairul, memang mengarah ke penyakit difteri. Difteri menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan. Terkadang dapat memengaruhi kulit.

Berdasarkan informasi yang didapat, penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius serta dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Difteri disebabkan dua jenis bakteri, yaitu corynebacterium diphtheriae dan corynebacterium ulcerans.

"Saat ini, kondisi keduanya masih stabil dan berada di ruang infeksius. Mereka ditangani dokter anak dan sudah diberikan terapi difteri," terangnya.

Ia mengaku, RSUPHAM belum ada membentuk tim dokter untuk menangani penyakit tersebut. Namun, pihaknya sudah mengambil sampel darah dan diperiksakam di laboratorium mikrobiologi. Begitu juga dengan Dinas Kesehatan Kota Medan yang juga sudah memeriksakan sampel ke Jakarta. 

"Mereka masih ditangani dokter anak. Kita tunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium besok (hari ini, red). Gejala memang mengarah ke penyakit difteri," pungkasnya.