MEDAN - Konspirasi pembunuhan terhadap pemilik toko Kuna, Indra Gunawan alias Kuna (45) di Jalan A Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat pada Rabu, (18/1/2017) pekan lalu melibatkan banyak pihak. Setidaknya, ada delapan pelaku yang terlibat termasuk Rj yang disebut-sebut sebagai pemberi job. Salah satu pelaku ialah Ayen. Warga keturunan ini merupakan salah seorang tersangka dalam kasus penembakan Indra Gunawan alias Kuna. Keterlibatannya dalam kasus itu karena ia turut menyembunyikan pistol yang digunakan sang eksekutor dalam menghabisi nyawa Kuna, spesialis reperasi senjata itu.

Ia mengaku mendapat ancaman saat menerima tas berisi senjata dari tersangka Rawindra alias Rawi (40) penduduk Jalan Skip Medan yang telah ditembak mati oleh petugas pada Minggu (22/1/2017) dalam sebuah penangkapan.

"Secara tiba - tiba, dia (Rawi) memasukkan sebuah tas ke dalam mobil saya. Saya gak berani ngomong apa-apa. Karena dia ketua salah satu OKP, dia langsung masukan tas itu ke mobil saya," kata Ayen. 

Tidak sampai di situ, tambah Ayen, ia juga mendapat ancaman dari Rawi melalui sambungan telepon terkait tas yang dititipkan tersebut.

Ayen sendiri mengaku tidak mengetahui isi tas itu, sampai polisi mendatangi rumahnya. "Saya gak tahu apa isi tas itu sampai polisi datang. Saat polisi datang bilang ke saya mau bantu saya," akunya. 

Informasi sebelumnya, dalam konspirasi pembunuhan terhadap Kuna, warga turunan India yang juga merupakan tokoh umat Hindu tersebut sedikitnya delapan orang yang diduga terlibat diamankan petugas. 

Dua di antaranya ditembak mati. Sedangkan sang dalang pembunuhan itu disebut sebut mengeluarkan uang sebanyak Rp 2,5 miliar guna menghabisi Kuna. 

Dari situ, terungkap sang Joki sepeda motor yang membonceng eksekutor telah menerima uang sebanyak Rp 20 juta. Sementara sang eksekutor, Putra yang disebut - sebut merupakan oknum aparat menerima Rp30 juta rupiah. 

Sama dengan Rawi, Putra, sang eksekutor juga meregang nyawa diterjang timah panas petugas karena melakukan perlawanan saat ditangkap.