JAKARTA - Nama Kerajaan Gunung Sahilan merupakan salah satu kerajaan yang terdapat di Kabupaten Kampar Riau. Sudah barang tentu sebuah kerajaan dipastikan ada sosok seorang raja yang menjadi pemimpin.

Gelar Raja yang disematkan pada ahli waris, hingga Provinsi Riau berdiri, selalu hadir sebagai ajang tradisi sekaligus merupakan iven sejarah. Namun sayang Penobatan tersebut sempat terhenti pada era Gubernur Riau H Imam Munandar atau sekitar tahun 1978.

Namun seiring menggeliatnya pariwisata dan pengembangan budaya di Riau, apalagi akan menuju Pusat Budaya Melayu di Asia Tenggara, pihak Provinsi Riau akan kembali menggelar acara Penobatan tersebut pada tahun ini.

Hal ini seperti diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman kepada GoRiau.com, Jumat (20/1/2017).

"Jika tak ada kendala, pada Minggu atau tanggal 22/1/2016 besok, pihak pewaris Kerajaan Gunung Sahilan akan melakukan agenda besar yang akan tercatat dalam sejarah Kerajaan Gunung Sahilan, yaitu pengukuhan atau  penobatan pewaris Kerajaan Gunung Sahilan," ujarnya.

Acara ini merupakan agenda puncak penobatan yang akan dihadiri oleh raja- raja se-nusantara dan juga dari Kerajaan dari Singapura serta Malaysia.

Pada puncak pengukuhunnya nanti, kata dia, juga akan dihadiri langsung Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman , Pj Bupati Kampar  Syahrial Abdi , Kepala Dinas Pariwista Provinsi Riau serta Kepala Dinas Pariwisata Kampar dan para tamu undangan.

"Prosesi penobatan sebenarnya sudah dimulai hari ini, dengan acara prosesi pencucian benda benda pusaka kerajaan dan melakukan rapat khalifah di Kuntu Darussalam," ujar Fahmizal.

Dan kemudian kata dia, pada hari Minggu, (21/1/2017), akan dilakukan prosesi arak arakan menghilir sungai kampar kiri. Dan pada tanggal 22 Januari 2017, yang merupakan puncak acara yaitu prosesi pengangkatan Raja.

"Besok ada kegiatan Rantau Baguluang, yakni penyambutan kedatangan para khalifah Serantau Kampar Kiri baik yang dari hilir maupun dari hulu yang akan tiba di Pulau Pengadapan dan akan disambut oleh Halifah Datuk Besar," paparnya.

Kemudian dilanjutkan acara puncak pada hari Minggu (22/1/2017). "Kita sudah menerjun tim di Kampar, dan mudah-mudahan iven ini juga sekaligus menambah koleksi destinasi wisata sejarah kita," paparnya.

"Dinas Pariwisata Riau, juga telah menurunkan team nya sejak hari pertama untuk meliput kegiatan bersejarah ini agar kegiatan budaya ini dapat tetap berjalan dengan baik, dan kita akan suport sampai proses Penobatan selesai," pungkasnya. ***