MEDAN-Pasca terjadi gempa bumi di wilayah Deliserdang yang diikuti dengan erupsi gunung Sinabung. Harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Sumatera Utara terpantau stabil. Bahkan harga cabai rawit justru mengalami penurunan harga sekitar 10 ribu per Kg menjadi 50 ribuan per Kg. Demikian dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gumawan Benyamin kepada gosumut, Rabu (18/1/2017).

“Kita tentunya berharap gempa serta erupsi Sinabung tidak mengganggu produksi maupun rantai distribusi. Mengingat setelah gempa terjadi, diikuti dengan letusan gunung Sinabung. Faktor-faktor bencana seperti ini menjadi faktor yang sulit untuk dihitung dampak pengaruhnya ke harga pangan,” paparnya.

Selain itu, bencana merupakan faktor yang sulit untuk diperkirakan kapan terjadi dan kapan akan berakhir serta berapa besar kerusakan yang ditimbulkan. Sehingga faktor alam ini menjadi variabel yang akan terus mempengaruhi volatilitas harga pangan di wilayah Sumut.

“Dengan kondisi alam yang kurang bersahabat saat ini, tentunya akan menjadi sejumlah faktor negatif bagi pengendalian harga di masyarakat. Nah, sudah semestinya kita semua mewaspadai kemungkinan meningkatnya kontribusi negatif dari faktor alam ini yang mempengaruhi harga di masyarakat,” ungkapnya.

Dia menambahkan apapun bentuknya, semua pihak harus berkoordinasi agar bisa memitigasi dampak buruk dari kemungkinan terjadinya bencana lanjutan. Musim kering atau musim hujan berkepanjangan juga bisa mengakibatkan terjadinya gangguan pasokan.

“Jadi memang sudah semestinya kita memiliki kerangka kebijakan yang konkrit untuk mengatasi hal-hal tak terduga seperti ini,” tambahnya.