MEDAN- Rupiah kembali melemah di awal perdagangan pekan ini senin (16/1), sama juga halnya dengan IHSG. Walaupun IHSG mengawali perdagangan di awal pekan ini dengan berada di zona hijau. Demikian dikatakan Pengamat Ekonomi Sumut, Gumawan Benyamin kepada GoSumut hari ini.

"Pelemahan Rupiah terhadap US Dollar ini di awal pekan ini karena perekonomian Amerika yang lagi baik, hal ini dapat di lihat dari sambutan ketua The Fed Jannet Yellen pada hari Jumat lalu yang mengatakan prospek ekonomi Negara tersebut berjalan baik dan tidak ada hambatan dalam jangka pendek, tingkat penganguran yang menurun, perubahan harga dalam tingkat pedagang besar (grosir)  naik dari perkiraan yang semula diperkirakan 0,1% naik menjadi 0,3 %," katanya.

Dia menjelaskan perekonomian Amerika yang baik inilah yang membuat sentimen positif terhadap US Dollar terus berlanjut dan membuat Rupiah melemah walaupun Rupiah hanya melemah tipis di perdagangan pekan ini. Nilai Rupiah yang sebelumnya di tutup berada di 13.338 melemah tipis di hari Senin ini bergerak ke 13.335 turun sebesar 3 poin.

'Pelemahan nilai Rupiah yang melemah terbatas ini di saat menjelang pelantikan presiden Amerika terpilih Donald Trump. Publik masih menanti kebijakan-kebijakan Donald Trump terkait dengan perekonomian Negara tersebut," paparnya.

Dia menegaskan hal inilah yang membuat pergerakan US Dollar yang menguat terbatas terhadap Rupiah atau melemahnya nilai Rupiah di saat perekonomian Negara tersebut yang baik. Tetapi saat ini Rupiah masih berada pada tren yang melemah terbatas.

"Sejalan dengan Rupiah yang melemah terhadap US Dollar, IHSG juga ditutup melemah di akhir perdagangan senin (16/1), di awal pekan ketiga di bulan Januari. IHSG yang semulanya ditutup pada hari jumat kemarin di level 5.272,9830, di buka menguat pada awal perdagangan pekan ini di kisaran 5.283,6180," paparnya.

Dia menambahkan walaupun pada sesi akhir perdagangan hari ini IHSG ditutup melemah tipis sebesar 2,9 poin ke level 5270,01. Pelemahan IHSG hari ini bukan dampak dari aksi demonstrasi. Demonstrasi hari ini juga tidak mempengaruhi perekonomian Indonesia karena aksi tersebut tidak terkait sama sekali dengan kegiatan perekonomian.