MEDAN-Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dijadwalkan akan digelar pada April-Mei 2017. Dengan rincian, UNBK untuk SMK pada 3-6 April, SMA/MA pada 10-13 April, dan untuk SMP/MTs dirancang dalam dua gelombang. Gelombang pertama mulai tanggal 2-4 dan 15 Mei, sedangkan gelombang kedua mulai pada 8-10 dan 16 Mei mendatang.

Menghadapi UNBK, beberapa sekolah di Medan sudah siap dengan perangkat komputernya dan simulasi tentang tata cara mengikuti UNBK juga sudah digelar beberapa kali. Seperti disampaikan Direktur Akademik PrimeOne School Medan Fauziah Khairani Lubis, peserta didik SMA dan SMP yang akan mengikuti UNBK sudah kita matangkan.


“Peserta didik kita sudah kita edukasi bagaimana tata cara mengikuti UNBK,” katanya kepada Go Sumut, Minggu (15/1/2017).

Persiapan kita untuk mengikuti UNBK, kata Fauziah sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Sarana dan prasarana pendukung termasuk jaringan internetnya juga sudah dipersiapkan.


Berbeda dengan apa yang disampaikan Kepala Sekolah SMA Parulian 1 Medan, Tropinus Tambunan bahwa sekolah mereka belum siap untuk mengikuti UNBK.


“Ada sekitar 100 orang lebih peserta didik kita yang SMA yang akan mengikuti ujian nasional, tapi kita belum siap untuk ikut dalam agenda UNBK. Persiapan kita untuk hal itu masih sangat panjang,” katanya.


Ujian nasional nanti, kata Tambunan sekolah mereka ikut dengan program ujian manual seperti yang dilakukan selama ini. Sarana dan prasarana seperti komputer yang dibutuhkan untuk UNBK belum memadai dan belum cukup.


“Progres kita untuk ikut UNBK mungkin perlu persiapan yang lebih matang lagi,” pungkasnya.


Ditemui di sela-sela acara peresmian gedung dan gedung Pura di sekolah Sultan Iskandar Muda Medan, Kadis Pendidikan Provsu Arsyad Lubis menyampaikan di Sumatera Utara sudah ada 360 sekolah mendaftar untuk ikut UNBK. Diharapkan pada pelaksanaanya nanti sudah ada 50 persen sekolah ikut UNBK di Sumut.


Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, Hamid Muhammad saat berkunjung ke Medan, menyampaikan bahwa hal terpenting dalam menghadapi UNBK adalah kesiapan sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK.


“Dari data kita ada sebanyak 12.053 sekolah/madrasah dengan kapasitas total 2.188.947 siswa yang telah siap melaksanakan UNBK. Kita memberi tenggat waktu kepada pemerintah provinsi agar segera menyerahkan rancangan pengindukan sekolah yang belum memiliki fasilitas memadai untuk menyelenggarakan UNBK,” katanya.


Ikut UNBK atau ujian nasional secara manual diharapkan tidak menjadi beban bagi sekolah dan peserta didik yang akan mengikutinya. Hamid Muhammad menyampaikan, beberapa sekolah yang siap untuk ikut UNBK mendapat bantuan komputer lengkap dengan jaringannya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


“Kita optimis pelaksanaan UNBK bisa terlaksana dengan aman dan lancar,” kata Hamid Muhammad.